Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
SAYA mengunjungi Hagia Sophia di Istanbul, Turki, pada 2012. Hagia Sophia awalnya sebuah katedral yang dibangun kekaisaran Binzatium. Ketika Ottoman menaklukkan Konstantinopel pada 1453, kekhalifahan itu mengubahnya menjadi masjid. Lalu, Kemal Ataturk menjadikan Hagia Sophia sebagai museum pada 1934.
Persis ketika saya baru saja menginjakkan kaki di halamannya,serombongan orang berbaris membawa bendera memasuki area Hagia Sophia seraya meneriakkan yel-yel dalam bahasa Turki. Sejumlah di antaranya berorasi bergantian, juga dalam bahasa Turki.
Saya bertanya dalam bahasa Inggris kepada salah satu pedagang suvenir di sana. Saya menanyakan apa tuntutan mereka. Si penjual suvenir menjelaskan para pengunjuk rasa menuntut Hagia Sophia difungsikan kembali sebagai masjid. Saya juga bertanya siapa para pengunjuk rasa. Dia menjawab mereka ialah simpatisan AK Party, partai Islam. “I hate them“,” kata si pedagang menutup percakapan kami.
‘Perjuangan’ para demonstran kiranya membuahkan hasil delapan tahun kemudian. Pada Jumat (10/7), Pengadilan Administratif Turki memutuskan menyetujui tuntutan lembaga swadaya masyarakat untuk menjadikan Hagia Sophia kembali sebagai masjid. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukungnya.
Ketika Erdogan berkuasa di Turki dan makin memperlihatkan wajah islamisnya, dunia mengkhawatirkan Hagia Shopia bakal dikembalikan menjadi masjid. Kekhawatiran itu terbukti. Erdogan dalam pidato yang disiarkan ke seluruh negeri mengatakan salat Jumat pertama dilaksanakan di Hagia Sophia pada 24 Juli mendatang.
“Sebetulnya untuk apa juga dijadikan masjid? Di sampingnya sudah ada Masjid Biru yang besar juga,” komentar seorang teman.
Ya, di dekat Hagia Sophia ada Blue Mosque dan Istana Topkapi. Tak jauh dari situ, berdiri Grand Bazaar. Hagia Sophia, Masjid Biru, Istana Topkapi, dan Grand Bazaar menjadi empat serangkai tujuan wisata di Istanbul. Sejumlah film, antara lainTaken 2 dan Inferno, menjadikannya sebagai lokasi pengambilan gambar.
Ketika memasuki bagian dalam Hagia Sophia, saya menyaksikan mosaik duaagama. Di sejumlah bagian gedung, terutama di atap atau kubah, terdapatmosaik lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus. Terdapat pula ornamen islami berupa tulisan ‘Allah’, ‘Muhammad’, plus empat nama sahabat Nabi, ‘Abu Bakar’, ‘Umar’, ‘Ustman’, ‘Ali’, dalam huruf Arab. Tulisan-tulisan itu ada dalam lempengan lingkaran yang dipasang atau ditempelkan di dinding di sudut-sudut ruangan.
Kelihatan tulisan-tulisan itu ‘tidak asli’ dalam arti dipasang kemudian ketika Hagia Sophia diubah menjadi masjid. Berbeda dengan mosaik Bunda Maria dan bayi Yesus yang memang menyatu dengan dinding.
UNESCO, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB, meminta Turki memastikan tidak ada modifikasi yang memengaruhi nilai universal Hagia Sophia. Erdogan menjamin warga Turki maupun warga asing serta muslim maupun nonmuslim tetap bisa memasuki Haghia Sophia meski ia kini berfungsi sebagai masjid.
Peristiwa serupa Hagia Sophia dalam arah berkebalikan terjadi pada Masjid Cordoba atau Mezquita Cordoba. Situs Masjid Cordoba aslinya lokasi gereja Katolik yang dibangun bangsa Visigoth. Setelah Andalusia dikuasai muslim, lokasi tersebut dibagi menjadi dua bagian, satu untuk muslim, satu untuk Kristen. Pembagian ini bertahan hingga Khalifah Abdurrahman I dari Dinasti Umayyah membeli porsi Kristen, merobohkan seluruh bangunan, dan menggantinya dengan Masjid Cordoba di wilayah bekasnya pada 787.
Masjid Cordoba memiliki ruangan dalam untuk salat, berbentuk persegi panjang yang dikelilingi lapangan terbuka, serupa model masjid-masjid peninggalan Umayyah dan Abbasiyah di Suriah dan Irak.
Ketika kaum Kristen menaklukkan kembali Spanyol, Masjid Cordoba diubah fungsinya menjadi gereja dengan katedral gotik ditempatkan ke tengah gedung berarsitektur Moor itu. Kini seluruhnya dipakai sebagai gedung katedral diosese Cordoba di Spanyol. UNESCO menetapkan Cordoba sebagai peninggalan sangat bersejarah dan penting di dunia pada 15 Desember 1994. (Usman Kansong/X-8)
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
ISRAEL dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata mendapat dukungan dari Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga lainnya.
Polisi masih memburu pelaku penembakan.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Wamenag Romo R Muhammad Syafi’i mengungkapkan masjid harus menjadi pusat pembinaan umat yang holistik, tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi sebagai episentrum transformasi sosial
Selama 6 tahun berturut-turut Indonesia juga dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia. Data Baznas menyatakan, 62% masyarakat lebih memilih bersedekah melalui masjid.
Melalui penghargaan ini, Baznas (Bazis) DKI Jakarta ingin mendorong masjid sebagai pusat kegiatan sosial keagamaan yang terbuka bagi semua lapisan masyarakat.
Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Romo R Muhammad Shafi’i mengatakan fungsi masjid tidak sebatas tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kehidupan umat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved