Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Menlu Tiongkok Serukan Perdamaian Beijing - Washington

Faustinus Nua
09/7/2020 15:18
Menlu Tiongkok Serukan Perdamaian Beijing - Washington
Beijing(AFP)

MENTERI Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyerukan perdamaian antara Tiongkok dan Amerika Serikat, menyusul meningkatnya konfrontasi kedua negara yang menempatkan hubungan mereka dalam bahaya paling serius selama empat dekade.

Dikutip South China Morning Post, Wang menjadi pejabat Tiongkok paling senior yang dalam beberapa bulan terakhir terus menyuarakan pesan positif. Dia menekankan bahwa Tiongkok tidak akan menggusur AS sebagai negara adidaya dan menyarankan dibuat 3 daftar yang menurutnya dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan perselisihan.

"Yang mengkhawatirkan adalah bahwa hubungan Sino-AS adalah salah satu hubungan bilateral paling penting di dunia, tetapi menghadapi tantangan paling serius sejak pembentukan hubungan diplomatik (pada 1979)," kata Wang dalam sebuah pidato di Beijing pada Kamis (9/7).

"Kebijakan China terhadap AS belum berubah, dan kami masih ingin mengembangkan hubungan China-AS dengan tulus," sambungnya.

Wang mengatakan kedua negara membutuhkan lebih banyak dialog untuk mencegah hal yang lebih buruk. Tiongkok, imbuhnya, siap untuk melanjutkan pembicaraan yang ditunda selama AS bersedia.

"Hanya melalui pertukaran pendapat kita bisa menghentikan kebohongan, dan hanya melalui dialog kita dapat menghindari salah paham," katanya.

Dia menyarankan agar lembaga atau wadah pemikir di Tiongkok dan AS menyusun 3 daftar. Pertama untuk menguraikan masalah bilateral dan global yang bisa dikerjakan kedua negara. Kedua merinci masalah yang menjadi perselisihan mereka tetapi dengan harapan dapat diselesaikan melalui dialog. Daftar akhir harus dari masalah yang tidak bisa diselesaikan.

"Maka kita harus mengelola perselisihan itu dengan baik dan meminimalkan kerusakan pada hubungan antara kedua negara berdasarkan semangat mencari titik temu sambil mengabaikan perbedaan," ungkap Wang.

Selain itu, Wang menyarankan kedua pihak harus bekerja sama dalam pengendalian pandemi. Dia menambahkan bahwa Tiongkok bersedia untuk berbagi pengalaman covid-19 dan pengembangan vaksin dengan AS.

Sebelumnya, AS menuduh Tiongkok menutupi wabah awal virus korona yang menyebabkan penyakit covid-19. Presiden AS Donald Trump menyebutnya sebagai virus China.

Baca juga : Ketua DPR AS Kecam Keputusan Trump Tarik AS dari WHO

Dalam sebuah tweet pada hari Senin, Trump juga mengatakan Tiongkok telah menyebabkan kerusakan besar pada AS dan dunia.

Konfrontasi militer juga terus meningkat. AS telah mengirim dua kapal induk, USS Ronald Reagan dan USS Nimitz, ke perairan yang disengketakan di Laut China Selatan untuk latihan militer sejak Sabtu lalu. Pada saat bersamaan, Tiongkok juga mengadakan latihan di wilayah tersebut.

Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan melalui panggilan telepon terbarunya dengan Trump pada Maret bahwa kerja sama adalah satu-satunya pilihan bagi kedua negara. Namun ketegangan terus muncul di berbagai sektor.

AS telah mengancam akan menjatuhkan sanksi pada pejabat Tiongkok karena melanggar kebebasan Hong Kong dan atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang. AS juga telah memberlakukan pembatasan pada media pemerintah Tiongkok yang beroperasi di AS.

Beberapa diplomat dan pakar mengatakan Beijing harus bersiap-siap untuk meningkatkan ketegangan dan bersiap untuk berangsur-angsur terpisah dari AS.

Namun, Wang mengatakan hubungan tidak akan kembali seperti semula, tetapi itu tidak berarti keduanya harus memisahkan diri secara paksa. Dia menambahkan bahwa AS seharusnya tidak berusaha untuk mengejar dan mencegat Tiongkok dengan cara yang membuat panik seluruh dunia. Sebaliknya, bisa meminta Tiongkok untuk mendukung AS dalam urusan bilateral dan global.(SCMP/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya