Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KETEGANGAN Korea Utara melawan Korea Selatan mereda setelah pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, kemarin memutuskan untuk menunda rencana aksi militer terhadap Korea Selatan.
Ini terjadi setelah berlangsungnya pertemuan Komisi Militer Pusat dari partai yang berkuasa di Korea Utara. Menurut kantor berita resmi Korut, KCNA, pertemuan itu juga membahas dokumen-dokumen yang menguraikan langkah-langkah untuk semakin memperkuat pencegahan perang di antara kedua negara itu.
Menurut kantor berita Korsel, Yonhap, Korut juga mulai menurunkan sejumlah pengeras suara yang terpasang di perbatasan. Alat itu baru saja dipasang dua hari lalu untuk menyiarkan propaganda anti-Korsel. Kementerian Unifi kasi Korsel, yang menangani hubungan dengan Korut, menyatakan media pemerintah Korut juga sudah menghapus berbagai artikel di internet yang isinya mengkritik Seoul.
Langkah perdamaian yang dilakukan Korut ini terbilang langka. Langkah itu juga muncul setelah sejumlah analis mengatakan Korut tengah berusaha mengobarkan krisis di Semenanjung Korea demi mendapat sejumlah konsesi dari Korsel dan Amerika Serikat.
Kementerian Unifikasi Korsel menyatakan tengah mempelajari laporan KCNA secara saksama dan berhati-hati. Kementerian itu juga menyebut pertemuan Kim Jong Un dengan para pejabatnya, yang berlangsung melalui konferensi video, sebagai hal langka.
Hubungan memburuk
Hubungan kedua Korea memburuk setelah gagalnya rencana pertemuan Kim Jong Un dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Hanoi tahun lalu. Topik pertemuan itu meliputi apa saja yang Korut bersedia lakukan terkait program senjata nuklirnya demi imbalan berupa penghentian atau pengurangan sanksi dari Dewan Keamanan PBB.
Ketegangan politik di antara kedua negara itu meningkat setelah sekelompok pembelot di Korea Selatan mengirimkan selebaran propaganda ke perbatasan Korea Utara. Menurut Pyongyang, hal itu melanggar kesepakatan antara kedua negara.
Korut kemudian membalas dengan meledakkan kantor penghubung bersama di sisi perbatasan. Pyongyang juga menyatakan mengakhiri dialog dengan Seoul serta mengancam akan adanya aksi militer.
Jutaan selebaran anti-Seoul juga sudah dipersiapkan dan akan dikirim dengan balon-balon ke perbatasan. Pekan lalu, saudara perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong, ikut memperingatkan tindakan pembalasan terhadap Korea Selatan yang bisa melibatkan militer. Namun, tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait hal itu.
Kim Yo Jong juga mengolok-olok pemimpin Korsel sebagai orang tidak waras. Tidak seperti biasanya, Korsel kemudian membalas dengan mengkritik keras soal penghancuran kantor penghubung dan sikap Kim Yo Jong. Seoul menyatakan tidak akan lagi menoleransi perkataan dan perbuatan Korut yang tidak bertanggung jawab.
Di sisi lain, Korsel menyatakan akan melarang pengiriman kembali selebaran ke perbatasan Korut. Pemerintah juga telah menugaskan aparat untuk menyelidiki dua kelompok pembelot yang kerap mengirim selebaran tersebut. (AFP/X-11)
Penyanyi sekaligus aktor asal Korea Selatan, Cha Eun-woo, resmi memulai masa tugas wajib militernya pada Senin, 28 Juli 2025.
JF3 Fashion Festival menjalin kerja sama dengan Busan Textile & Fashion Industries Association, Korea Selatan.
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
KASA berencana meluncurkan satelit astronomi pertamanya pada 2030.
Banjir bandang melanda Korea Selatan, menewaskan 4 orang dan memaksa 1.300 warga dievakuasi.
Sebagian besar korban jiwa dilaporkan di Provinsi Chungcheong Selatan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tengah dan selatan negara itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved