Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
Korea Utara, pada Senin (22/6), mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan ribuan balon dan jutaan selebaran anti-Korea Selatan sebagai bentuk pembalasan terhadap Korea Selatan.
Dalam sebuah laporan media pemerintah, hal tersebut muncul sehari setelah Korea Utara mengatakan bahwa pihaknya tengah bersiap untuk memulai kampanye selebaran anti-Korsel. Itu dilakukan menyusul adanya selebaran anti-Pyongyang yang dikirim pembelot di Selatan ke Korea Utara.
Analis mengatakan bahwa Korea Utara melakukan serangkaian provokasi bertahap yang bertujuan memaksa konsesi dari Seoul dan Washington. "Persiapan untuk distribusi selebaran terbesar melawan musuh hampir selesai," kata sebuah laporan Korean Central News Agency.
Baca juga: Jumlah Kematian Akibat Covid-19 di Brasil Lampaui 50.000
Selain itu, Korea Utara juga menyiapkan lebih dari 3.000 balon berbagai jenis untuk menyebarkan selebaran tersebut ke Korea Selatan.
Hubungan antarKorea telah dibekukan selama berbulan-bulan, setelah runtuhnya KTT di Hanoi antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump awal tahun lalu.
Sebelumnya, Kementerian Unifikasi Korea Selatan telah mendesak Pyongyang untuk membatalkan segera rencananya tersebut. Rencana Korea Utara itu sangat disesalkan.
Korea Selatan juga telah memperingatkan tindakan keras terhadap para aktivis yang mengirim selebaran anti-Pyongyang ke Korea Utara. Mereka telah mengajukan pengaduan polisi terhadap dua kelompok pembelot atas pesan-pesan yang menyinggung Pyongyang. (France24/CNA/OL-14)
Ribuan jalan dan bangunan telah rusak dan terendam oleh banjir yang deras di Korea Selatan, dengan laporan kerusakan lahan pertanian dan kematian ternak yang meluas.
KASA berencana meluncurkan satelit astronomi pertamanya pada 2030.
Banjir bandang melanda Korea Selatan, menewaskan 4 orang dan memaksa 1.300 warga dievakuasi.
Sebagian besar korban jiwa dilaporkan di Provinsi Chungcheong Selatan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tengah dan selatan negara itu.
Mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, kembali ditangkap atas perannya dalam upaya pemberlakuan darurat militer.
Blackpink kembali mengguncang dunia lewat konser pembuka tur global bertajuk DEADLINE world tour, yang digelar pada 5–6 Juli 2025 di Goyang Stadium, Korea Selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved