Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
Peneliti dalam sebuah studi baru mengatakan, Minggu (14/6), memperkirakan periode puncak pandemi covid-19 di India tiba sekitar pertengahan November, di saat terjadi kekurangan ruang isolasi dan ICU, dan ventilator. Badan penelitian medis top India, Indian Council for Medical Research, menugaskan Operations Research Group untuk melakukan penelitian.
"Lockdown menggeser puncak pandemi sekitar 34 hingga 76 hari, dan membantu menurunkan jumlah infeksi 69% hingga 97% sehingga memungkinkan waktu bagi sistem perawatan kesehatan untuk menopang sumber daya dan infrastruktur," ujarnya.
"Dengan langkah pemerintah yang berkelanjutan dalam meningkatkan infrastruktur dan laju epidemi yang berbeda di berbagai daerah, dampak dari kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat dikurangi," tambah peneliti itu.
Baca Juga: India Kewalahan Terapkan Lockdown Korona
Jika cakupan tindakan kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan hingga 80%, epidemi dapat dikurangi.
India, negara terparah keempat di dunia, pada Minggu mengalami peningkatan harian tertinggi kasus covid-19. Negara Asia Selatan ini melaporkan 11.929 infeksi baru, termasuk 311 kematian, dalam 24 jam terakhir.
Penghitungan mencapai 320.922 kasus, termasuk 9.195 kematian terkait virus. Demikian menurut Kementerian Kesehatan.
Pemerintah pada 30 Mei memperlonggar lockdown di seluruh negeri berpopulasi lebih dari 1,3 miliar orang itu. Namun, pembatasan telah diperluas di zona-zona penularan.
Baca Juga: Kelompok Hindu India Minum Air Kencing Sapi untuk Tangkal Korona
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Amit Shah mengadakan pertemuan penting untuk mengatasi Covid-19 di Delhi. Dia mengumumkan berbagai langkah untuk ibu kota nasional seperti meningkatkan pengujian tiga kali dalam enam hari, menyediakan 500 gerbong kereta yang dikonversi untuk meyediakan 8.000 tempat tidur lebih untuk pasien covid-19, dan langkah-langkah memastikan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit swasta dengan harga lebih rendah.
Setelah Maharashtra dan Tamil Nadu, Delhi adalah negara bagian paling parah ketiga di India, dan situasinya tampaknya tidak terkendali. (AA/Hym)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved