Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Abaikan Jaga Jarak, Pemerintah Filipina Ancam Tutup Mal

Deri Dahuri
17/5/2020 21:57
Abaikan Jaga Jarak, Pemerintah Filipina Ancam Tutup Mal
Poster terpampang lokasi yang dikarantina dan wajib penggunaan masker di Filipina.(AFP)

PEMERINTAH menyerukan masyarakatnya tetap bersikap waspada terhadap penularan virus korona, Minggu (17/5).

Seruan tersebut disampaikan setelah masyarakat Filipina berbondong-bondong mengunjungi mal-mal dan mulai mengabaikan protokol kesehatan seiring pelonggaran lockdown yang telah diberlakukan dua bulan. 

Foto-foto dan tayangan video menunjukkan para pembeli memadati sejumlah mal di Kota Manila dan mengabaikan physical dan soscial distancing. Serbuan pembeli ke mal-mal menjadi viral pada Sabtu (16/5). 

Kondisi tersebut telah menuai kecaman dari kalangan masyarakat yang khawatir kasus virus korona atau Covid-19 akan kembali meningkat. Publik meminta pemerintah Filipina mengambil tindakan tegas dan mengeluarkan peringatan lagi terkait protokol kesehatan.

"Kami menyarankan masyarakat untuk tidak berpuas diri dan harus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan pihak berwenang setelah kami menerima laporan dari orang-orang yang berbondong-bondong ke mal dengan sepenuhnya mengabaikan social dan physical distancing," kata Harry Roque, juru bicara Kepresidenan Filipina. 

Tak hanya itu, pemerintah Filipina juga memperingatkan mal-mal tidak diizinkan beroperasi  jika mereka tidak benar-benar menerapkan physical distancing dan mengatur tak terjadi kerumunan.

Kini negara di kawasan Asia Tenggara telah melaporkan 12.513 kasus infeksi Covid-19 dan jumlah total korban meninggal 824 orang.

Kekhawatiran munculnya pandemi Covid-19 gelombang kedua tak dihadapi Filipina. Kekhawatiran juga dihadapi Jerman, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, dan Korea Selatan setelah muncul lagi kasus baru Covid-19.

Filipina telah mengambil kebijakan bersama dengan banyak negara lain yang secara bertahap memberi izin aktivitas bisnis dengan mulai melonggarkan lockdown. Kendati sejumlah kota mulai melonggarkan pembatasan berskala besar, tetapi dua kota besar seperti Manila dan Cebu tetap masih memberlakukan lockdown

"Kita harus memahami bahwa kita mulai secara perlahan melonggarkan lockdown untuk merevitalisasi ekonomi, dan bukan karena kita aman," kata Roque dalam sebuah pernyataan. "Kita harus terus waspada terhadap risiko Covid-19," tambahnya.

Tentara Angkatan Bersenjata Filiipina. (AFP)

Tentara Filipina potong gaji atasi Covid-19

Di sisi lain, para personel angkatan bersenjata Filipina telah turut bahu membahu untuk mengatasi pandemi Covid-19 dengan berjaga di pos pemeriksaan bersamaan dengan penerapan lockdown.

Ternyata tak hanya sebatas tenaga membantu masyarakat mengatasi Covid-19, mereka juga merelakan gaji mereka dipangkas demi melawan pandemi Covid-19.    

Pasukan Filipina telah melampaui tugasnya dan setuju untuk memberikan sebagian dari gaji mereka untuk membantu upaya negara untuk memperlambat penyebaran penyakit virus korona.

Bulan lalu, Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) mengumumkan bahwa anggota militer gajinya siap dipotong untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Pernyataan Angkatan Bersenjata Filipina disampaikan selang sehari Presiden Rodrigo Duterte menyetujui perpanjangan lockdown total di Luzon, pulau terbesar di negara tersebut dan juga lokasi ibu kota negara, Filipina, enampung ibukota Manila. (AFP/Bangkokpost/OL-09)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya