Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
PARLEMEN Serbia, Rabu (6/5), mencabut status darurat dan jam malam yang diberlakukan pada pertengahan Maret untuk menekan angka penyebaran covid-19.
Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic, di hadapan parlemen, mengatakan negara Balkan itu telah memenuhi semua kondisi yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mencabut status darurat.
"Selama lebih dari sepekan kurang dari 5% warga yang diuji menunjukkan hasil positif covid-19. Itu adalah kondisi terpenting untuk mencabut status darurat," ujar Brnabic.
Baca juga: Belanda Izinkan Restoran Buka Kembali pada Juni
Setelah Serbia menyatakan keadaan darurat, pemerintah memberlakukan jam malam antara pukul 18.00 dan 05.00 setiap hari dengan jam malam akhir pekan yang berlangsung sejak Kamis malam hingga Senin pagi.
Warga berusia 65 tahun dilarang ke luar rumah kecuali untuk berjalan kaki selama 1 jam per hari sejak pertengahan April.
Serbia telah mengonfirmasi hampir 10 ribu kasus covid-19 dengan jumlah tewas lebih dari 200. (AFP/OL-1)
Bentrok antar kelompok pro dan anti-pemerintahan pecah di Serbia. Polisi mengamankan puluhan orang.
Film ini membongkar tragedi ilmiah yang terjadi di Institut Nuklir Vinca, Yugoslavia, tahun 1958. Ketika itu sekelompok ilmuwan terkena paparan radiasi mematikan dalam proyek rahasia negara.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic memutuskan untuk menghentikan penjualan amunisi ke Israel. Langkah itu dilakukan menyusul semakin panasnya konflik Iran vs Israel.
Jelajahi sejarah Serbia, letak geografis di Balkan, dan fakta penduduknya. Pelajari budaya dan keunikan Serbia dalam artikel ini.
Sejak menundukkan Carlos Alcaraz untuk meraih medali emas Olimpiade di Paris tahun lalu, Djokovic kesulitan tampil konsisten.
KOMISIONER Perluasan Uni Eropa, Marta Kos, menyatakan Uni Eropa prihatin mendalam atas gangguan dan kekerasan yang terjadi di parlemen Serbia, pada Rabu (5/3).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved