Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

AS Hentikan Dana, Tiongkok Tambah Sumbangan US$30 Juta ke WHO

Nur Aivanni
23/4/2020 19:55
AS Hentikan Dana, Tiongkok Tambah Sumbangan US$30 Juta ke WHO
Markas WHO di Jenewa, Swiss(AFP/Fabrice Coffrini)

TIONGKOK mengumumkan, pada Kamis (23/4), akan memberikan US$30 juta (Rp466 miliar) kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk membantu dalam perang global melawan pandemi virus korona. Komitmen itu diumumkan hanya beberpa hari setelah Amerika Serikat mengatakan akan membekukan pendanaan bagi WHO.

AS yang merupakan penyumbang dana terbesar WHO itu menuduh organisasi itu pekan lalu salah mengelola krisis covid-19.

Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Geng Shuang mengatakan sumbangan baru itu akan menjadi tambahan US$20 juta yang telah dilberikan sebelumnya dan akan membantu memperkuat sistem kesehatan negara-negara berkembang.

Dia menegaskan, kontribusi Tiongkok kepada badan Perserikatan Bangsa-Bangsa itu mencerminkan dukungan dan kepercayaan dari pemerintah Tiongkok dan orang-orang untuk WHO.

Baca juga : PBB: Pandemi Berubah Menjadi Krisis HAM

Dalam mengumumkan pembekuan dana pekan lalu, Presiden AS Donald Trump menuduh WHO menutupi keseriusan wabah virus korona di Tiongkok sebelum menyebar. Dia juga menuduh WHO "sangat Tiongkok-sentris".

Menurut Trump, pembayar pajak AS memberikan antara US$400 juta hingga US$500 juta per tahun untuk WHO. Sebaliknya Tiongkok menyumbang kurang dari US$40 juta per tahun.

Virus SARS-CoV 2 penyebab covid-19 yang telah merenggut lebih dari 181.000 jiwa di seluruh dunia, pertama kali muncul di kota Wuhan di Tiongkok, yang dikunci pada akhir Januari untuk menghentikan penyebaran. Namun, virus tersebut kemudian menyebar ke seluruh dunia dengan kasus-kasus yang dilaporkan di 193 negara dan wilayah hingga saat ini.

Beijing telah meminta AS untuk mendukung aksi internasional yang dipimpin WHO melawan pandemi setelah menghentikan pendanaan. Sementara itu, pengamat memperingatkan bahwa pembekuan dana oleh AS akan memiliki konsekuensi bagi program pengendalian penyakit WHO lainnya di seluruh dunia. (France24/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya