Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SEBANYAK 33 gambar dan karikatur hasil karya WNI di Jerman turut meramaikan peringatan Hari Kartini pada Selasa (21/4) ini. Hasil karya dalam bentuk digital diunggah dalam akun Instagram KBRI Berlin @kbri_berlin, sejak 2 April lalu.
Pasalnya, sejak saat itu KBRI Berlin menyelenggarakan lomba gambar atau karikatur dengan tema “Pesan Kartini untuk Bangsa Indonesia”. Bukan hanya sekadar menggambar, peserta juga diminta untuk mampu merefleksikan pesan RA Kartin.
Kutipan pesan Kartini tersebut harus dicantumkan pada gambar yang dibuat. Para peserta membuat gambar pada media kertas A4 dan hanya diperbolehkan menggunakan pensil, pensil warna, atau crayon.
Baca juga: Uni Eropa Diguncang Covid-19, Merkel: Ini Ujian Terberat
"Selain untuk menghidupkan kembali pesan sarat makna yang pernah ditulis Kartini, lomba gambar atau karikatur juga bertujuan mendorong kreativitas WNI di masa pandemi covid-19," bunyi keterangan resmi KBRI Berlin, Selasa (21/4).
Pembatasan sosial di Jerman sudah berlaku sejak 16 Maret. Untuk menghilangkan rasa bosan selama di rumah, peserta juga menginspirasi masyarakat luas dari pesan Kartini yang dikutip. Dari perlombaan tersebut dipilih lima orang pemenang. Pemenang pertama, kedua dan ketiga dipilih berdasarkan gabungan nilai dari juri dan jumlah like, serta comment di akun Instagram.
Satu pemenang favorit berdasarkan pilihan dewan juri dan satu pemenang lainnya berdasarkan jumlah like dan comment positif dari warganet. Kelima pemenang, yaitu Nabila Az Zahra sebagai Juara I, Anisa Ghina Savira sebagai Juara II dan Zalzadila Syahalfarabi sebagai Juara III. Sedangkan, juara favorit adalah Theresia untuk favorit dewan juri dan Mayra Diandra Nabila Ratnadi juara favorit pilihan warganet.
Baca juga: Pertemuan Lebih dari 2 Orang Dilarang di Jerman
Karya Nabila Az Zahra memilihi tema “Untukmu Wanita Hebat Indonesia di Masa Depan. Dalam karyanya, mahasiswi yang tinggal di Berlin ini mengutip pesan Kartini: “Saya ingin sekali berkenalan dengan seorang gadis modern yang berani dan dapat berdiri sendiri. Serta, bekerja tidak hanya untuk kepentingan dan kebahagiaannya sendiri, namun juga untuk masyarakat luas.”
Sedangkan Theresia, pemenang berdasarkan nilai tertinggi dari juri, mengutip pesan Kartini: “Banyak hal yang menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.”
Theresia merangkum karya karikaturnya dengan rangkaian cerita dengan tema “Kartini jaman now". Dalam karyanya Theresia menceritakan sosok perempuan yang cerdas. Khususnya dalam mengelola informasi. Terutama saat pandemic covid-19 banyak ditemui kesimpangsiuran informasi. Theresia juga menegaskan pesan “Spread No Hate, Spread No Hoax”.
Lain lagi dengan juara favorit pilihan warga net karya Mayra Diandra Nabila Ratnadi. Dalam karyanya Mayra membuat gambar Ibu Kartini dengan sangat indah. Di bawah gambarnya Mayra menuliskan pesan Kartini: “Jangan biarkan penyesalan datang, karena kami selangkah lagi untuk menang”.
Baca juga: Bendung Covid-19, Turki Berlakukan Jam Malam
Selain lomba gambar/karikatur, pada peringatan Hari Kartini 2020 ini, KBRI juga membuat liputan video profil lima perempuan hebat Indonesia di Jerman. Kiprah para Kartini yang berasal dari empat kota di Jerman yakni Braunschweig, Bonn, Geldern, dan Berlin, telah membantu mempromosikan Indonesia di jalur karirnya masing-masing.
Lima perempuan tersebut adalah Vidi Athena Legowo-Zipperer, Admilandri Schlüter, Sartika Oegroseno, Lina Berlina, dan Mika Purba, Vidi Athena Legowo-Zipperer adalah pemimpin redaksi Indonesia di Deutsche Welle, Bonn. Admilandri Schlüter merupakan pengajar Internasional Kultur, Sejarah, dan Bahasa di University of Applied Science and Art HAWK Hildescheim, Technische Universität Berlin, The Braunschweig University of Art (HBK). Mimi, sapaan akrab Admilandri juga aktif menggerakkan kerja sama kota kembar Bandung--Braunschweig dan Padang--Hildescheim.
Sementara Sartika Oegroseno adalah istri Dubes RI Jerman, Arif Havas Oegroseno, aktif mengenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia di Jerman yang melibatkan perhimpunan wanita ekspatriat di Berlin. Kiprah lain dilakoni oleh Lina Berlina, seorang desainer Indonesia yang mempopulerkan Lurik di Berlin. Dalam beberapa tahun terakhir Lina rutin menggelar fashion show di salah satu hotel ternama di Berlin.(OL-11)
Ajang Women's Day Run 10K 2025 diikuti 6.000 peserta, melampaui angka tahun sebelumnya yang mencapai 5.000 pelari dari berbagai komunitas dan latar belakang.
Midtown Residence Jakarta gelar talkshow inspiratif di hari Kartini
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, The Sunan Hotel Solo menggelar acara istimewa bertajuk “Suara Kartini: 21 Perempuan, 1 Semangat” pada 21 April 2025.
IBU ialah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Generasi yang memiliki daya pikir yang baik lahir dari ibu yang sehat, pintar, dan berdaya.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Grand Mercure Solo Baru bersama Solopos Media Grup menggelar talkshow bertajuk "Membangun Kolaborasi untuk Masa Depan".
Lomba yang disiapkan manajemen adalah lomba menggulung stagen bagi 'bapak-bapak' Head of Department (HOD), lomba merias wajah berpasangan, dan lomba fashion show.
Berlin tengah memantau perkembangan di Selat Hormuz secara seksama.
Pemerintah Jerman menyatakan keprihatinan atas rencana Iran untuk menutup Selat Hormuz, salah satu jalur perdagangan penting bagi pasokan minyak dan gas dunia.
EMPAT belas pesawat kargo yang penuh dengan peralatan militer tiba di Israel di tengah konflik yang kian memanas di Timur Tengah.
Secara statistik sebenarnya Jerman dapat tampil dominan pada pertandingan ini dengan 56% penguasaan bola dan melepaskan 20 tendangan, namun Prancis dapat tampil lebih efektif.
Aset eksternal bersih Jepang pada akhir 2024 meningkat hampir 13% menjadi 533,5 triliun yen, atau lebih dari US$3,7 triliun. Sementara Jerman memiliki 569,6 triliun yen.
Penemuan fosil sikada Eoplatypleura messelensis berusia 47 juta tahun di Jerman ungkap evolusi awal serangga penyanyi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved