Headline

Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.

Soal Covid-19, WHO: Tidak Pernah Ada yang Disembunyikan dari AS

Nur Aivanni
21/4/2020 10:02
Soal Covid-19, WHO: Tidak Pernah Ada yang Disembunyikan dari AS
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus(AFP/FABRICE COFFRINI )

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO), pada Senin (20/4), bersikeras bahwa pihaknya memperingatkan mengenai virus korona baru sejak awal dan tidak menyembunyikan apa pun dari Washington tentang pandemi yang mematikan itu.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan tidak ada rahasia di badan PBB itu setelah dikecam oleh Amerika Serikat karena dituduh meremehkan wabah covid-19.

"Kami telah memperingatkan sejak hari pertama bahwa ini adalah iblis yang harus dilawan semua orang," kata Tedros dalam pengarahan secara virtual di Jenewa, dikutip dari France24.

Virus yang muncul akhir tahun lalu di kota Wuhan, Tiongkok, itu sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 2,4 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan lebih dari 165.000 orang, menurut hitungan AFP.

Washington adalah penyumbang dana terbesar bagi WHO tetapi Trump tengah menghentikan pendanaan tersebut. Pasalnya, ia menuduh bahwa organisasi itu salah mengelola dan menutupi penyebaran virus tersebut.

Tedros mengatakan adanya perwakilan pemerintah AS yang bekerja di kantor pusat WHO di Jenewa, itu berarti tidak ada yang disembunyikan dari Washington.

WHO mengatakan ada 15 staf dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) yang bekerja dengan organisasi tersebut dalam merespons covid-19.

"Memiliki staf CDC berarti tidak ada yang disembunyikan dari AS sejak hari pertama. Karena ini adalah orang Amerika yang bekerja dengan kami," kata Tedros.

"WHO terbuka. Kami tidak menyembunyikan apa pun. Tidak hanya untuk CDC, mereka mengirim pesan, atau yang lainnya. Kami ingin semua negara segera menerima pesan yang sama karena itu membantu mereka untuk mempersiapkan diri dengan baik dan cepat," katanya.

Baca juga: Anggota PBB Tuntut Akses yang Adil terhadap Vaksin Covid-19

Di sisi lain, jumlah korban meninggal akibat covid-19 di Amerika Serikat naik 1.433 dalam 24 jam terakhir sehingga totalnya menjadi 42.094 kematian, menurut Johns Hopkins University pada Senin (20/4).

Dikutip dari Channel News Asia, Selasa (21/4), AS telah mencatat lebih dari 784.000 kasus covid-19 yang dikonfirmasi sejak awal krisis kesehatan global, menurut universitas yang berbasis di Baltimore itu.

New York adalah pusat dari wabah virus korona di AS. Gubernur New York Andrew Cuomo mengumumkan pada Senin bahwa 478 kematian telah tercatat dalam 24 jam sebelumnya, jumlah terendah dalam lebih dari dua minggu.

Dalam briefing Gedung Putih, Presiden AS Donald Trump meminta warga Amerika untuk melanjutkan upaya jaga jarak sosial atau social distancing untuk mengekang penyebaran virus korona, bahkan ketika pengunjuk rasa di seluruh negeri menuntut diakhirinya penguncian wilayah atau lockdown dan membuka kembali ekonomi dengan cepat.

"Selama waktu ini, warga Amerika harus menjaga kewaspadaan yang ketat dan terus menjaga kebersihan, menjaga jarak sosial dan langkah-langkah perlindungan lainnya yang telah kami uraikan," kata Trump. (France24/CNA/A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya