Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
ETHIOPIA telah menunda pemilihan parlemen dan presiden yang sedianya dijadwalkan pada Agustus karena wabah virus korona (Covid-19). Hal itu disampaikan oleh komisi pemilihan umum.
"Karena masalah yang berkaitan dengan virus korona, dewan telah memutuskan tidak dapat melakukan pemilihan seperti yang direncanakan. Jadi, telah diputuskan untuk membatalkan jadwal tersebut dan menangguhkan semua kegiatan," kata komisi pemilihan umum dalam sebuah pernyataan pada Selasa (31/3).
Baca juga: Surat Cinta Keluarga Wibowo Bantu Mahasiswa di Azerbaijan
Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (1/4), untuk jadwal pemilihan yang baru akan disampaikan ketika pandemi berakhir.
Ethiopia telah mencatat 25 kasus Covid-19 dan pejabat federal dan regional telah melakukan sejumlah langkah untuk mengekang penyebarannya, termasuk melarang pertemuan besar dan membatasi perjalanan.
Langkah-langkah itu, kata komisi pemilihan umum, akan menghalangi penyelesaian kegiatan terkait tepat pada waktunya, seperti pencatatan pemilih, perekrutan dan pelatihan para pengawas. (Al Jazeera/OL-6)
Kenaikan suara NasDem bersamaan dengan penggunaan sistem proporsional terbuka yang menguntungkan partai tersebut.
NasDem perlu memperluas basis dukungan di Jawa, menyasar pemilih kelas menengah bawah, dan menjangkau generasi muda.
PUTUSAN MK No.135/PUU-XXII/2024 memunculkan nomenklatur baru dalam pemilu.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusulkan agar pemilihan gubernur dipilih oleh pemerintah pusat atau presiden, sementara kepala daerah bupati atau walikota dipilih melalui DPRD.
Titi menekankan DPR harus segera membahas RUU Pemilu sebab putusan MK tidak bisa menjadi obat bagi semua persoalan pemilu saat ini.
Taiwan menggelar pemilu recall untuk menentukan kendali parlemen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved