Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KOREA Utara menembakkan dua rudal proyektil yang diyakini rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada Minggu (29/3). Hal itu diungkapkan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS).
Aksi itu yang terbaru dalam serangkaian peluncuran proyektil bahkan ketika negara itu dalam keadaan siaga tinggi terhadap virus korona baru.
Rudal-rudal tersebut ditembakkan ke arah timur laut dari kota pesisir timur Wonsan pada pukul 6.10 dalam interval 20 detik dan terbang sekitar 230 kilometer pada ketinggian maksimum sekitar 30 km. Ditambahkan, otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang menganalisis spesifik lainnya.
“Dalam situasi seluruh dunia mengalami kesulitan karena covid-19, tindakan militer semacam ini oleh Korea Utara sangat tidak pantas dan kami menyerukan penghentian segera,” kata JCS.
Militer memantau dengan cermat situasi sambil mempertahankan postur kesiapan, tambah JSC.
Korea Utara telah melakukan serangkaian tes senjata dan latihan menembak artileri tahun ini. Kecuali untuk latihan menembak artileri kecil, peluncuran terbaru diyakini sebagai uji coba senjata utama keempat Korut tahun ini.
Tes terakhir yang sama dilakukan pada 21 Maret, ketika Pyongyang menembakkan dua rudal balistik jarak pendek yang diyakini sebagai versi dari ‘Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat AS (ATACMS) dari wilayah barat Sonchon di Provinsi Pyongan Utara.
Tidak segera diketahui apakah Kim Jong-un mengawasi peluncuran Minggu, meskipun kantor berita Korea Utara, KCNA, melaporkan tiga tes sebelumnya bulan ini dilakukan di bawah pengawasannya.
Penembakan terbaru bisa menjadi bagian dari latihan serangan artileri untuk latihan musim dingin, seperti tiga putaran sebelumnya. Sumber militer mengatakan latihan itu amat mungkin akan berlanjut sepanjang bulan ini.
Penembakan proyektil terbaru tampaknya melibatkan peluncur roket multipel super besar, kata sumber dan pakar. Jika terkonfirmasi benar, hal tersebut akan menandai uji coba ketujuh berbasis darat oleh negara komunis itu sejauh ini dan peluncuran ketiga tahun ini.(Yonhap/Hym/I-1)
Peimpin Korea Utara, Kim Jong Un, serukan percepatan perluasan kemampuan senjata nuklir di negaranya.
Pyongyang telah menolak tawaran rekonsiliasi terbaru dari Korsel, sekaligus membantah klaim militer Seoul bahwa Korut telah mencopot beberapa pengeras suara propaganda.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un komunikasi tentang pertemuan dengan Donald Trump melalui sambungan telepon.
KEMENTERIAN Pertahanan Korea Selatan pada Senin (4/8) mulai membongkar pengeras suara yang selama ini digunakan untuk menyiarkan lagu-lagu K-pop dan berita ke wilayah Korea Utara.
Meskipun kedua negara secara teknis masih berperang, Presiden Lee berupaya meredakan ketegangan dan menghidupkan kembali dialog yang telah lama terhenti dengan Korea Utara.
Kim Yo Jong memperingatkan Amerika Serikat agar tidak mengejar denuklirisasi Korea Utara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved