Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Diplomat AS Sebut Kebijakan Luar Negeri Trump tidak Bermoral

Marcheilla Ariesta
14/2/2020 09:45
Diplomat AS Sebut Kebijakan Luar Negeri Trump tidak Bermoral
Presiden Amerika Serikat Donald Trump(AFP/JIM WATSON)

MANTAN Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina Marie Yovanovitch mengatakan kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump tidak bermoral. Dia menambahkan Trump suka menggunakan ancaman untuk berdiplomasi.

"Saat ini, Kementerian Luar Negeri sedang dalam masalah. Para pemimpin senior tidak memiliki visi kebijakan, kejelasan moral, dan keterampilan kepemimpinan," tuturnya di Washington University, dilansir dari laman AFP, Kamis (13/2).

"Terus terang, kebijakan luar negeri yang amoral, penuh ancaman, ketakutan, dan krisis kepercayaan tidak bisa berhasil dalam jangka panjang," imbuh Yovanovitch.

Dia merupakan tokoh kunci dalam persidangan pemakzulan Trump. Tahun lalu, Trump meremehkan Yovanovitch dalam persidangan pemakzulannya, yang melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan mengancam mereka.

Baca juga: Senat AS Batasi Kemampuan Trump untuk Perang dengan Iran

Yovanovitch bersaksi di Kongres bahwa dia dipanggil karena 'klaim tidak berdasar' orang-orang yang motifnya perlu dipertanyakan. Dia mengatakan menjadi target kampanye kotor yang diatur pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani.

Dia juga mengkritik Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang dianggap salah melangkah dengan kebijakan yang seperti 'membajak' Ukraina.

Beberapa bulan terakhir, Trump menghadapi upaya pemakzulan karena telah mengancam Ukraina untuk kepentingan pribadinya.

Dia dituduh menyalahgunakan kekuasaannya dengan berusaha mempengaruhi Ukraina untuk menyelidiki saingan politiknya Joe Biden dan kemudian menghalangi Kongres yang berusaha menyelidiki masalah tersebut.

Awal Februari ini, Senat AS yang dikuasai Partai Republik memutuskan membebaskan Trump dari semua pasal pemakzulan terhadapnya. Pembebasan berarti Trump akan tetap sebagai Presiden dan mengakhiri sidang pemakzulan presiden yang ketiga dalam sejarah Amerika. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik