Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
MANTAN Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina Marie Yovanovitch mengatakan kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump tidak bermoral. Dia menambahkan Trump suka menggunakan ancaman untuk berdiplomasi.
"Saat ini, Kementerian Luar Negeri sedang dalam masalah. Para pemimpin senior tidak memiliki visi kebijakan, kejelasan moral, dan keterampilan kepemimpinan," tuturnya di Washington University, dilansir dari laman AFP, Kamis (13/2).
"Terus terang, kebijakan luar negeri yang amoral, penuh ancaman, ketakutan, dan krisis kepercayaan tidak bisa berhasil dalam jangka panjang," imbuh Yovanovitch.
Dia merupakan tokoh kunci dalam persidangan pemakzulan Trump. Tahun lalu, Trump meremehkan Yovanovitch dalam persidangan pemakzulannya, yang melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan mengancam mereka.
Baca juga: Senat AS Batasi Kemampuan Trump untuk Perang dengan Iran
Yovanovitch bersaksi di Kongres bahwa dia dipanggil karena 'klaim tidak berdasar' orang-orang yang motifnya perlu dipertanyakan. Dia mengatakan menjadi target kampanye kotor yang diatur pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani.
Dia juga mengkritik Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang dianggap salah melangkah dengan kebijakan yang seperti 'membajak' Ukraina.
Beberapa bulan terakhir, Trump menghadapi upaya pemakzulan karena telah mengancam Ukraina untuk kepentingan pribadinya.
Dia dituduh menyalahgunakan kekuasaannya dengan berusaha mempengaruhi Ukraina untuk menyelidiki saingan politiknya Joe Biden dan kemudian menghalangi Kongres yang berusaha menyelidiki masalah tersebut.
Awal Februari ini, Senat AS yang dikuasai Partai Republik memutuskan membebaskan Trump dari semua pasal pemakzulan terhadapnya. Pembebasan berarti Trump akan tetap sebagai Presiden dan mengakhiri sidang pemakzulan presiden yang ketiga dalam sejarah Amerika. (OL-1)
Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah sepakat mengenai jaminan keamanan yang kuat.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky tiba di Washington, DC pada Minggu (17/8) untuk menghadiri pembicaraan mengenai upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat.
Rusia menyerang Ukraina dengan 60 Shahed buatan Iran dan peswat nirawak (drone) lainnya, serta sebuah rudal Iskander, sementara Kyiv meluncurkan 46 pesawat nirawak ke negara itu.
SEJUMLAH pemimpin Eropa berangkat ke Washington untuk menunjukkan dukungan politik kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelang pertemuannya dengan Donald Trump.
RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved