Kebakaran Hutan Sebabkan Popularitas Morrison Merosot

Basuki Eka Purnama
13/1/2020 10:30
Kebakaran Hutan Sebabkan Popularitas Morrison Merosot
Perdana Menteri Australia Scott Morrison(AFP/James ROSS)

DUKUNGAN bagi Perdana Menteri Australia Scott Morrison merosot setelah dia menghadapi kemarahan warga atas kebijakannya dalam menangani kebakaran hutan yang melanda negara itu. Hal itu terungkap dalam hasil jajak pendapat yang dirilis Senin (13/1).

Jajak pendapat yang dilakukan Newspoll menunjukan 59% warga Australia tidak puas dengan performa Morrison sementara yang puas hanya 37%. Hal itu berbanding terbalik ketimbang saat Morrison memenangi pemilu pada Mei lalu.

Morisson dihantam kritik keras atas tanggapannya terhadap kebakaran hutan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan. Kala itu, perdana menteri Australia itu berlibur ke Hawaii, membuat pernyataan yang tidak tepat, dan memaksa warga yang marah untuk menjabat tangannya.

Baca juga: Seorang Pemadam Tewas dalam Kebakaran Hutan Australia

"Pukulan terhadap popularitas Morrison mencapai sebesar delapan poin sehingga dukungan untuknya turun menjadi 37% sementara tingkat penolakannya naik sebelas poin menjadi 59%," ungkap komentator jajak pendapat William Bowe.

Morrison mengawali krisis kebakaran hutan itu dengan menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan sumber daya yang memadai untuk mengatasi kebakaran dan para relawan pemadam kebakaran memang ingin berada di sana.

Dia juga berulang kali menegaskan bahwa Australia telah melakukan lebih dari cukup untuk memangkas emisi.

Melihat tanggapan negatif dari warga Australia, Morrison kemudian menerjunkan personel militer, menurunkan pasukan cadangan terbesar di era damai, menjanjikan dana bantuan miliaran dolar, meningkatkan upah pasukan pemadam kebakaran, berjanji bekerja lebih keras mengatasi emisi.

Kebakaran di Australia telah menewaskan 27 orang dan menyebabkan asap beracun menggelayut di Sydney selama beberapa pekan. (AFP/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya