Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Trump: Kesepakatan Dagang dengan Tiongkok Semakin Dekat

Melalusa Susthira K
13/12/2019 12:28
Trump: Kesepakatan Dagang dengan Tiongkok Semakin Dekat
Presiden AS Donald Trump (kiri) bersama ibu negara Melania Trump(AFP/Brendan Smialowski)

AMERIKA Serikat (AS) siap mengumumkan kesepakatan dagang fase pertama dengan Tiongkok. Kesepakatan antara dua raksasa ekonomi di dunia tersebut akan meredakan perang dagang AS-Tiongkok yang telah berlangsung selama hampir dua tahun.

Laporan kesepakatan dagang antara Washington dan Beijing hanya tinggal menunggu persetujuan Presiden AS Donald Trump. Trump diperkirakan akan bertemu penasihat perdagangan utama untuk membahas langkah tersebut.

"Semakin dekat kesepakatan besar dengan Tiongkok. Mereka menginginkannya dan begitu pula kita!" ungkap Presiden AS Donald Trump dalam akun Twitternya, Kamis (12/12).

Kesepakatan tersebut akan menunda tarif baru yang dijadwalkan mulai diberlakukan AS pada 15 Desember. Sebelumnya, AS berencana akan mengenakan tarif pada barang impor Tiongkok hampir US$160 miliar mulai dari konsol video gim, monitor komputer, mainan dan pakaian.

Baca juga: JK Optimistis Perang Dagang AS dan Tiongkok akan Selesai

Menurut The Wall Street Journal, selain membatalkan tarif yang akan, pihak AS juga berencana memangkas bea masuk yang ada pada barang-barang Tiongkok hingga 50% pada impor senilai US$360 miliar.

Adapun Kementerian Perdagangan Tiongkok telah berkomunikasi erat dengan AS menyangkut perdagangan sebelum batas waktu pemberlakuan tarif yang ditetapkan pada Minggu (15/12).

"Tim ekonomi dan perdagangan kedua belah pihak menjaga komunikasi yang erat," ujar Juru Bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Gao Feng.

Tujuan besar Trump atas Tiongkok untuk menumbangkan apa yang disebut Washington sebagai praktik perdagangan predator Beijing, termasuk transfer teknologi paksa dan pencurian kekayaan intelektual besar-besaran.(AFP/Aljazeera/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik