Letusan Gunung Berapi Selandia Baru, 8 Orang Masih Hilang

Haufan Hasyim Salengke
10/12/2019 15:00
Letusan Gunung Berapi Selandia Baru, 8 Orang Masih Hilang
Gunung di White Island mengeluarkan asap tebal usai meletus pada Senin (9/12).(AFP/Handout/Auckland Rescue Helicopter Trust )

PERDANA Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyatakan kesedihan yang mendalam, Selasa (10/12), setelah letusan gunung berapi di pulau wisata populer negara itu merenggut 13 nyawa.

Ardern mengonfirmasi lima korban meninggal dan delapan orang lainnya masih hilang setelah tragedi pada Senin (9/12) di White Island.

Di antara mereka yang ada di pulau itu saat bencana alam tersebut adalah wisatawan dari Australia, Amerika Serikat, Inggris, Tiongkok, dan Malaysia, serta pemandu mereka selama di Selandia Baru.

Ada sedikit harapan menemukan yang hilang dalam keadaan hidup, setelah penerbangan pengintaia tidak menemukan tanda-tanda kehidupan.

"Fokus pagi ini adalah pemulihan dan memastikan polisi dapat melakukan itu dengan aman," ujarnya dalam konferensi pers.

"Bagi mereka yang kehilangan keluarga dan teman, kami berbagi dalam kesedihan dan kesedihan Anda yang tak terduga," kata Ardern. "Kami berduka bersama Anda semua."

Baca juga: Gunung Berapi di Selandia Baru Meletus

Ardern juga mengkhusukan keluarga asal Australia dalam mengekspreaikan simpati, sementara Perdana Menteri Australia Scott Morrison memperingatkan rekan senegaranya untuk bersiap menghadapi hari yang sangat sulit.

Perdana Menteri Morrison mengatakan ada kekhawatiran tiga dari lima yang tewas adalah warga Australia dan delapan warga lainnya tidak ditemukan.

"Ini adalah hari yang sangat, sangat sulit bagi banyak keluarga Australia yang orang-orang yang mereka cintai terjebak dalam tragedi yang mengerikan ini," ujarnya kepada wartawan di Sydney.

Sebanyak 31 orang--termasuk 13 warga Australia--dirawat di rumah sakit dengan berbagai cedera, beberapa terdaftar kritis dengan luka bakar serius.

Letusan White Island--juga dikenal sebagai Whakaari--terjadi sekitar pukul 14:00 waktu setempat Senin (9/12) yang melontarkan abu putih setebal 3,6 km ke langit.

Pulau ini berjarak sekitar 50 km di lepas pantai di Teluk Plenty yang indah dan menarik lebih dari 17.000 pengunjung setiap tahun.

Para ilmuwan mengatakan telah terjadi peningkatan aktivitas di gunung berapi itu selama sepekan terakhir--tetapi tidak ada indikasi erupsi yang akan terjadi.

"Letusan itu disayangkan tetapi tidak sepenuhnya tidak terduga," kata Jessica Johnson, ahli geofisika di University of East Anglia.

Dia mengatakan tingkat aktivitas telah relatif tinggi sejak September, dan bahkan lebih tinggi selama beberapa minggu terakhir, dengan gempa bumi kecil dan lebih banyak gas vulkanik terdeteksi daripada biasanya. (AFP/CNA/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya