Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMIMPIN Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengawasi uji coba peluncuran sistem roket ganda super besar. Rudal tersebut dapat menjadi tembakan proyektil terakhir dalam tahun ini.
“Pyongyang menembakkan ‘proyektil tidak dikenal’ pada Kamis saat pembicaraan nuklir antara Korea Utara dan Amerika Serikat masih mengalami kebuntuan,” kata petinggi Korea Selatan.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan senjata-senjata itu adalah rudal balistik yang dianggap sebagai bentuk pembangkangan serius terhadap organisasi internasional.
Pyongyang dilarang melakukan peluncuran semacam itu di bawah sanksi Dewan Keamanan PBB atas program nuklir dan misilnya.
Kantor berita Korea Utara KCNA merilis foto-foto Kim yang terlihat tersenyum saat menghadiri peluncuran dengan mengenakan jas kulit hitam. Dia mendapat tepuk tangan dari sejumlah tentara Korut.
“Saya sangat puas atas peluncuran ini,” seru Kim dalam sebuah pernyataan, dirilis dari AFP, Jumat (29/11).
Baca juga: Korut Tembakkan Dua Proyektil di Hari Thanksgiving
Seruan itu merupakan kemajuan dari peluncuran yang dilakukan pada September. Ditunjukkan juga gambar salah satu roket yang naik ke langit malam dalam awan api dari sistem peluncuran truk empat laras truk.
“Tes ini bertujuan memeriksa kemampuan sistem tempur dan membuktikan keunggulan militer, teknis sistem senjata, dan pertahanan negara,” lapor KCNA.
“Beberapa aspek masih harus diuji,” ungkap KCNA.
“Kim memastikan banyak senjata dan peralatan bertenaga kuat yang dikembangkan dan disempurnakan pada tahun ini untuk militer,” jelas KCNA.
“Kata-kata lembaga itu menyiratkan uji coba pada Kamis ‘mungkin yang terakhir’ dalam sistem peluncur roket berganda super besar,” sebut Rachel Minyoung Lee, analis senior di situs spesialis NK News.
“Tidak ada kekurangan senjata yang dapat diuji Korea Utara tahun ini, atau bahkan pada tahun 2020, jika mau,” tambah dia.
Itu adalah tes keempat sistem ‘super-besar’ Pyongyang sejak Agustus. Korut juga menembakkan senjata lain dalam beberapa bulan terakhir karena berupaya meningkatkan tekanan pada Washington. (Medcom/OL-2)
PRESIDEN AS Donald Trump kemarin menginjakkan kakinya di wilayah Korea Utara saat bertemu pemimpin Korut Kim Jong-un di Zona Demiliterisasi (DMZ) yang membagi semenanjung Korea.
Kim Jong-un mengatakan sistem yang baru dikembangkan adalah 'senjata yang hebat'.
MEDIA pemerintah Korea Utara KCNA kemarin melaporkan bahwa Kim Jong-un sekali lagi mengawasi penembakan uji coba senjata ‘yang baru dikembangkan’.
Surat itu merupakan surat kedua yang diterima Trump dari Kim pada bulan lalu di tengah kebuntuan perundingan denuklirisasi antara kedua negara.
Surat dari Kim Jong-un itu mendahului peluncuran proyektil jarak pendek terbaru Korut seminggu yang lalu.
Lokasi dan kuda merupakan simbol yang terkait dengan aturan dinasti keluarga Kim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved