Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sydney Diselimuti Asap Berbahaya

Haufan Hasyim Salengke
19/11/2019 20:50
Sydney Diselimuti Asap Berbahaya
Sydney Diselimuti Asap Berbahaya(AFP)

KOTA Sydney diselimuti asap berbahaya, Selasa (19/11), ketika asap dari kebakaran hutan yang berkobar di sepanjang pesisir timur Australia mendorong tingkat polusi melonjak di kota terbesar di negara itu.

Data resmi menunjukkan polusi telah mencapai tingkat berbahaya di seluruh Sydney, dengan pembacaan tertinggi partikulat PM 2.5 di barat laut kota mencapai 186 bagian per juta pada indeks kualitas udara--sebanding dengan Delhi--dan penduduk memperingatkan untuk menghindari kegiatan di luar ruangan .

Langit kota pelabuhan yang biasanya biru berubah menjadi abu-abu yang tidak menyenangkan, dengan landmark terkenal di dunia Sydney Opera House dan Harbour Bridge redup di cakrawala.

Meskipun kabut asap mulai mereda di bawah matahari tengah hari, itu akan meningkat lagi pada Selasa (19/11) malam, kata Biro Meteorologi.

Direktur kesehatan lingkungan Negara Bagian New South Wales, Richard Broome, mengatakan partikel halus dalam asap dapat mengiritasi sistem pernapasan dan memperburuk kondisi paru-paru dan jantung.

"Bagi kebanyakan orang, asap menyebabkan gejala ringan seperti sakit mata, hidung, dan tenggorokan," ujarnya.


Baca juga: Paduan Suara Indonesia Menangi Kompetisi Tingkat Dunia


"Namun, orang dengan kondisi seperti asma, emfisema, dan angina lebih cenderung peka terhadap efek kesehatan dari asap," imbuhnya.

Sebagian besar asap berasal dari kebakaran besar di luar kendali yang membakar dua taman nasional yang hanya 100 kilometer (62 mil) barat laut Sydney tengah pada titik terdekatnya.

Kebakaran itu, yang telah berkobar selama beberapa hari, telah membakar hampir 140.000 hektar padang semak.

Enam orang telah meninggal dan ratusan rumah hancur dalam kebakaran hutan di New South Wales dan Queensland sejak September, ketika musim kebakaran awal yang luar biasa dimulai di daerah yang dilanda kekeringan di timur negara itu.

Cuaca yang lebih dingin memberikan sedikit kelegaan bagi petugas pemadam kebakaran dalam beberapa hari terakhir, tetapi suhu yang lebih tinggi, angin kencang dan kelembaban rendah diperkirakan akan meningkatkan ancaman kebakaran semak lagi pada Rabu (20/11).

Lebih dari 110 kebakaran saat ini melalap area melintasi timur Australia, dengan puluhan kebakaran masih belum teratasi. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya