Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
AMERIKA Serikat (AS) mengatakan pihaknya terkejut mendapat laporan para milisi pro-Turki di Suriah telah mengeksekusi mati warga sipil termasuk seorang politisi perempuan Kurdi. AS mengatakan berencana meninjau lebih jauh laporan tersebut.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi mengatakan setidaknya sembilan warga sipil telah dieksekusi dalam invasi Turki yang dilancarkan terhadap bekas sekutu AS tersebut sejak Rabu (9/10).
Di antara mereka yang dieksekusi adalah Hevrin Khalaf, pemimpin politik Kurdi yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Future Syria.
Berdasarkan laporan ia ditarik keluar dari mobilnya sebelum dibunuh pemberontak Suriah yang mendukung Turki.
"Kami mendapat laporan-laporan ini sangatlah mencemaskan, yang mencerminkan destabilisasi Suriah timur laut secara keseluruhan sejak dimulainya permusuhan," ujar seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS.
Baca juga: Trump Jatuhkan Sanksi terhadap Turki atas Operasi di Suriah
"Kami mengutuk sedalam-dalamnya setiap perlakuan buruk dan eksekusi terhadap warga sipil atau tahanan di luar hukum, dan sedang meninjau lebih jauh terkait keadaan ini," tukas pejabat Deplu AS tersebut dengan meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan kepada CBS, ia mendapati sebuah video mengerikan yang meski belum terkonfirmasi konon menampilkan pembunuhan Hevrin Khalaf.
Namun, jika hal tersebut benar, sambung Esper, pembunuhan warga sipil tersebut akan menjadi kejahatan perang.
Sebelumnya, serangan darat maupun udara Turki ke Suriah dimulai tiga hari setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penarikan pasukannya dari perbatasan kedua negara tersebut.
Penarikan pasukan AS tersebut meningggalkan SDF yang menjadi sekutu utama Washington terdahulu dalam perang melawan IS harus berjuang menghadapi serangan Turki mati-matian.
Turki memandang SDF didominasi Unit Perlindungan Rakyat (YPG), milisi Kurdi yang dilatih, sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang sejak 1984 melakukan perlawanan terhadap Ankara.
Keputusan Trump tersebut segera menuai kritik domestik dan internasional yang dinilai mengkhianati janji terhadap SDF, membahayakan stabilitas regional, dan mempertaruhkan kebangkitan IS.
Minggu (13/10) lalu, Menteri Pertahanan AS Mark Esper juga mengumumkan Washington menarik kembali sekitar 1.000 tentara AS dari Suriah utara, tempat serangan Turki terhadap pasukan Kurdi Suriah sedang berlangsung.
Trump mengatakan bahwa AS tidak lagi membutuhkan untuk hadir di Suriah setelah memerangi kelompok IS, dan sebaliknya ia mengatakan ingin berfokus pada persoalan dalam negerinya. (AFP/OL-2)
PRESIDEN AS Donald Trump menyinggung sejumlah isu penting terkait perundingan damai Ukraina-Rusia usai bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Pemerintah Venezuela klaim 66 anak ditahan secara ilegal di AS setelah dipisahkan dari orangtua mereka selama proses deportasi.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron menegaskan keraguannya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap mengakhiri perang di Ukraina.
BADAI Erin Menguat Jadi Kategori 4, Ancam Pantai Timur AS dengan Gelombang Pasang Berbahaya Badai Erin kini meningkat menjadi badai Kategori 4 dan berpotensi membawa gelombang pasang.
Otoritas AS memperingatkan bahwa meskipun badai diperkirakan tidak menghantam daratan, wilayah pesisir termasuk Outer Banks, Carolina Utara, harus bersiap menghadapi banjir pesisir.
Departemen Luar Negeri AS mencabut lebih dari 6.000 visa mahasiswa internasional karena pelanggaran hukum, DUI, pencurian, dan dugaan dukungan terorisme.
Satu orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Sindirgi, Turki, Minggu (10/8) malam.
ADMINISTRASI Otonom Suriah Utara dan Timur (AANES) memperingatkan bahwa situasi krisis air di Sungai Efrat semakin parah setelah ketinggian air di Danau Bendungan Efrat menyusut.
SURIAH saat ini menghadapi krisis kemanusiaan besar akibat perubahan iklim, konflik geopolitik, dan penurunan curah hujan.
Sedikitnya 10 petugas pemadam dan relawan tewas saat memadamkan kebakaran di Turki.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
ISRAEL dan Suriah mencapai kesepakatan gencatan senjata mendapat dukungan dari Turki, Yordania, dan negara-negara tetangga lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved