Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
CUACA ekstrem yang disebabkan perubahan iklim membuat negara yang rawan bencana menjadi lebih rentan.
Indonesia, contohnya ditambah kebakaran lahan gambut dan hutan di berbagai wilayah di Sumatra dan Kalimantan semakin memperparah akibat dampak perubahan iklim. Meski tidak mudah dalam mengelola,
Indonesia telah mengambil langkah yang tegas dalam menangani tantangan besar ini.
“Kita tidak lagi memiliki keleluasaan maupun pilihan selain meningkatkan ambisi pengendalian perubahan iklim,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dalam pidato singkatnya pada Climate Action Summit di General Assembly Hall, Senin (23/9).
“Dalam menghadapi kenyataan ini, aksi iklim harus konkret dan realistis,” imbuhnya
Baca juga: Berbicara di PBB, Thunberg Marahi Para Pemimpin Dunia
Lebih jauh, Wapres memaparkan di Indonesia telah melakukan berbagai langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan target ambisius sebesar 29% dengan upaya sendiri dan hingga 41% dengan dukungan internasional hingga 2030.
“Indonesia telah meluncurkan Low Carbon Development Initiative (LCDI). Sebuah inisiatif yang berjalan seiring dengan keuntungan ekonomi dan social,” paparnya.
Selain itu, ungkap Wapres, Indonesia juga telah mengintensifkan aksi iklimnya, melalui Solusi Berbasis Alam, dengan merestorasi 2 juta hektare lahan gambut dan merehabilitasi 12 juta hektare lahan kritis pada 2030 dan melestarikan secara intensif daerah bakau dan daerah pesisir.
Tidak hanya itu, Wapres juga mengungkapkan program transisi energi, dengan menghapus subsidi bahan bakar fosil, menetapkan kebijakan biodiesel wajib dan membangun kilang bahan bakar hijau bahkan Indonesia akan membentuk sebuah fasilitas khusus pendanaan lingkungan untuk memfasilitasi pendanaan iklim dan mendukung program lingkungan lainnya.
“Kami mendorong peningkatan dukungan pendanaan dan transfer teknologi serta energi terbarukan yang terjangkau dan dapat diakses,” tuturnya.
Di katakan Wapres, keberhasilan implementasi Perjanjian Paris tidak bergantung pada individu namun pada upaya kolektif.
“Kami mengundang mitra internasional untuk bergabung dalam BLU Dana Lingkungan,” ajaknya.
Terkait Ekonomi Laut Berkelanjutan, papar Wapres, kita perlu mempercepat tercapainya kemajuan aksi iklim berbasis kelautan secara kolektif, tidak melakukannya sendiri-sendiri.
Dalam pertemuan yang digelar pukul 10.00 hingga 11.50 waktu setempat itu, Wapres didampingi Menko PMK, Menteri ESDM, Watap RI, Rahmat Witoelar, Dirjen Pengendalian Perubahan.Iklim KLHK. (RO/OL-2)
Wapres disambut langsung oleh Bapak Try Sutrisno, Ibu Tuti Try Sutrisno, dan putri pertama Wapres ke-6 ini, Ibu Nora Tristyana Try Sutrisno.
AHY enggan berkomentar lebih jauh. Dia menegaskan bahwa hubungannya dengan Gibran sangat baik.
Ketiga mahasiswa tersebut kini tidak dilakukan penahanan. Mereka sudah berkumpul kembali dengan mahasiswa lainnya,
Sebagian besar laporan yang masuk ke Lapor Mas Wapres disampaikan melalui kanal WhatsApp hingga 72,05%.
WAKIL Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menggelar kunjungan kerja selama dua hari di Ibu Kota Nusantara (IKN), 28 hingga 29 Mei 2025.
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca, beradaptasi perubahan iklim, dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Perubahan iklim ditandai dengan naiknya suhu rata-rata, pola hujan tidak menentu, serta kelembaban tinggi memicu ledakan populasi hama seperti Helopeltis spp (serangga penghisap/kepik)
PEMERINTAH Indonesia menegaskan komitmennya dalam mempercepat mitigasi perubahan iklim melalui dukungan pendanaan dari Green Climate Fund (GCF).
Indonesia, dengan proposal bertajuk REDD+ Results-Based Payment (RBP) untuk Periode 2014-2016 telah menerima dana dari Green Climate Fund (GCF) sebesar US$103,8 juta.
Periset Pusat Riset Hortikultura BRIN Fahminuddin Agus menyatakan lahan gambut merupakan salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, terutama jika tidak dikelola dengan baik.
Studi Nature ungkap pemanasan global tingkatkan fotosintesis darat, tapi lemahkan produktivitas laut. Hal itu berdampak pada iklim dan rantai makanan global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved