Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Dua Juta Orang di India Terancam Kehilangan Kewarganegaraan

Ihfa Firdausya
31/8/2019 20:54
Dua Juta Orang di India Terancam Kehilangan Kewarganegaraan
Narendra Modi dan Donald Trump(AFP/ Nicholas Kamm)

HAMPIR dua juta orang di negara bagian Assam, India, terancam kehilangan kewarganegaraan. Pasalnya, hari ini otoritas wilayah tersebut menerbitkan daftar kewarganegaraan yang bertujuan menyingkirkan "penyusup asing".

Menurut pemerintah Assam, sebanyak 31,1 juta orang dimasukkan dalam daftar warga nasional (NRC), sedangkan 1,9 juta dianggap tidak memenuhi syarat. Sebagian besar dari mereka yang dikecualikan diduga beragama Islam.

Keamanan pun ditingkatkan di Assam menjelang pengumuman NRC. Sekitar 20.000 personel tambahan disiapkan dan pertemuan-pertemuan dilarang di beberapa lokasi.

Hanya orang yang dapat menunjukkan bahwa mereka atau leluhur mereka berada di India sebelum 1971 dapat dimasukkan dalam daftar.

Assam telah lama menjadi tempat pelarian sejak era kolonial Inggris dan sekitar perang kemerdekaan Bangladesh tahun 1971. Saat itu jutaan orang melarikan diri ke India.

Selama beberapa dekade ini, Assam menjadi sarang ketegangan antaragama dan etnis.

Partai nasionalis Hindu pimpinan PM Narendra Modi, Bharatiya Janata Party (BJP), merupakan penguasa yang menjalankan Assam. Para kritikus mengatakan proses NRC mencerminkan tujuan BJP untuk hanya melayani masyarakat seagama.

Menteri Dalam Negeri Amit Shah, yang merupakan tangan kanan Modi, telah menyerukan pengusiran "rayap" sebelum kemenangan pemilihan ulang BJP Mei lalu. Ia mengatakan akan "menjalankan kampanye di seluruh negeri untuk mengirim kembali para penyusup".

Mereka yang meninggalkan NRC memiliki waktu 120 hari untuk mengajukan banding di Pengadilan Khusus Orang Asing. Namun, para aktivis mengatakan anggota pengadilan seringkali kurang memenuhi syarat dan hanya tunduk pada target "kinerja".

"Kami telah kehilangan harapan dalam bentuk NRC saat ini," kata Himanta Biswa Sarma, seorang menteri lokal BJP, Jumat (30/8). Menurutnya, partai itu sudah mempertimbangkan "strategi baru tentang bagaimana kita dapat mengusir para migran ilegal".

Baca juga: Berselisih dengan Prancis, Presiden Brasil Berhenti Gunakan Pena

Masyarakat yang telah ditolak oleh pengadilan dan telah kehabisan semua jalan hukum lainnya dapat dinyatakan sebagai orang asing. Mereka akan ditempatkan di salah satu dari enam pusat penahanan yang memungkinkan mereka dideportasi.

Sepuluh kamp baru seperti itu telah diumumkan. Salah satunya berkapasitas 3.000 orang sedang dibangun di Goalpara, sebelah barat kota Guwahati di Assam.

Menurut pemerintah negara bagian, kamp-kamp itu rata-rata menampung 1.135 orang dan telah beroperasi selama bertahun-tahun.

Nur Mohammad, 65, menghabiskan hampir 10 tahun di satu kamp seperti itu sampai Mahkamah Agung membebaskannya bulan ini.

"Saya lahir di sini dan tinggal di Assam sepanjang hidup saya," katanya kepada AFP. "Aku tidak tahu apakah namaku akan ada di NRC atau tidak."

Laporan media mengatakan bahwa ada lebih dari 40 kasus bunuh diri yang disebabkan oleh keprihatinan atas NRC. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya