Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
KOMISARIS Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) meminta kepolisian Hong Kong untuk menahan diri menghadapi demonstran serta menyelidiki dugaan pelanggaran hukum internasional yang dilakukan aparat saat menembakkan gas air mata ke arah massa aksi.
"Aparat terlihat menembakkan gas air mata ke kerumunan demonstran. Beberapa terlihat mengarahkan langsung gas air mata ke arah peserta aksi dalam sejumlah kesempatan. Perbuatan itu diyakini berisiko menyebabkan kematian atau luka berat," kata Komisioner OHCHR, Michelle Bachelet, dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (13/8).
Sementara itu, OHCHR meyakini pernyataan Pemerintah China bahwa 'benih terorisme' tumbuh di Hong Kong tidak membantu meredakan ketegangan antara aparat keamanan dan demonstran.
Juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk HAM, Rupert Colville, saat jumpa pers mengatakan pernyataan pemerintah China itu justru dapat membuat suasana di Hong Kong makin memanas.
Baca juga: Hong Kong Memanas, Mayoritas WNI Masih Bertahan
Sejak awal Juni 2019, aksi massa yang dimotori anak muda berlangsung di beberapa wilayah Hong Kong. Aksi tersebut digelar demi memprotes rencana pengesahan Undang-Undang yang memperbolehkan ekstradisi warga dari Hong Kong ke China daratan.
Demonstran khawatir rancangan undang-undang itu akan menarget aktivis pro-demokrasi dan hak sipil di Hong Kong. Tidak hanya itu,
rancangan beleid itu diyakini dapat mengakhiri otonomi Hong Kong yang diatur dalam skema 'Satu Negara, Dua Sistem' oleh pemerintah
China.
Dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan antara massa dan aparat sempat memuncak. Kepolisian Hong Kong menembakkan gas air mata ke arah massa guna membubarkan demonstran. Namun, aksi polisi disambut dengan jumlah demonstran yang bertambah tiap harinya. Massa aksi menduduki jalanan dan tempat penting seperti bandara.
Pada 11 Agustus, bandara di Hong Kong sempat ditutup untuk seluruh jadwal keberangkatan dan kedatangan karena aksi massa kembali memanas. Namun pada Selasa, bandara kembali dibuka. (OL-1)
BELAJAR langsung dari para pelaku usaha yang telah berhasil menembus pasar dan membangun bisnis berkelanjutan merupakan salah satu cara paling efektif untuk mendorong pertumbuhan UMKM.
Kemenangan Spurs ditentukan oleh gol spektakuler Pape Matar Sarr yang mencetak gol dari tengah lapangan.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
HONG Kong ditaksir menelan kerugian 2-3 miliar dolar Hong Kong (sekitar Rp4,15 triliun-Rp6,23 triliun) akibat diterjang Topan Wipha.
Topan Wipha menerjang Hong Kong dengan hujan deras dan angin kencang hingga 167 km/jam, menyebabkan pohon tumbang, gangguan transportasi.
Pemerintah di Thailand dan Vietnam bersiap menghadapi dampak Topan Wipha dengan mengerahkan berbagai perangkat tanggap darurat dan bencana.
Aksi unjuk rasa warga tersebut digelar di kawasan Alun-alun Kota Pati depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8).
Keputusan itu diambil meski ada penolakan luas dari publik dan kekhawatiran langkan tersebut akan membahayakan para sandera.
SEKITAR 18.000 orang turun ke jalan di Kuala Lumpur pada Sabtu (26/7).
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved