Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Topan Lekima Lumpuhkan Tiongkok Timur

Media Indoensia
12/8/2019 08:10
Topan Lekima Lumpuhkan Tiongkok Timur
Topan Lekima merusak pemukiman warga di kota Wenling, Tiongkok Selatan.(AFP)

SEDIKITNYA 30 orang tewas dan lebih dari 1 juta orang terpaksa mengungsi akibat topan Lekima menghantam wilayah Tiongkok bagian timur, Sabtu (10/8). Selain itu, belasan orang dinyatakan hilang akibat tanah longsor yang dipicu badai tersebut.

Konsulat Jenderal RI di Shanghai memastikan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban topan Lekima itu. ‘’Sampai hari ini belum ada laporan mengenai warga kita yang menjadi korban bencana alam topan,’’ kata Kanselari KJRI Shanghai Muhammad Arifin di Beijing, kemarin.   

Arifin mengatakan pihaknya terus memantau perkembangan atas bencana alam yang melanda sebagian besar wilayah timur daratan Tiongkok itu yang merupakan wilayah kerja KJRI Shanghai.

Kantor berita Xinhua menyebutkan hujan lebat dan angin kencang itu juga merobohkan jaringan listrik dan menumbangkan ribuan pohon.

“Hujan deras menyebabkan tanah longsor di gunung yang membendung sungai di bawahnya,” kata penyiar stasiun TV Tiongkok, CCTV. Bendungan yang dihasilkan menciptakan sebuah danau yang tersapu ke hilir ketika meluap.

Topan Lekima tiba di Kota Wenling pada dini hari Sabtu, yang membawa angin berkecapatan 187 kilometer per jam (116 mil per jam), dengan ombak beberapa meter menghantam garis pantai.

Menurut kantor berita Xinhua, badai itu diperkirakan akan mengamuk di pantai timur menuju Shanghai. Hujan yang lebih deras diperkirakan juga terjadi di daerah Shanghai serta provinsi timur Anhui, Fujian, Jiangsu, dan Zhejiang.

Pihak berwenang memperingatkan kemungkinan banjir bandang dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras.

Lebih dari 250 ribu orang diungsikan dari Shanghai, yang terdapat kereta maglev berkecepatan tinggi yang menghubungkan kota ke salah satu bandara. Kereta tersebut tidak dioperasikan untuk sementara waktu. Di Provinsi Zhejiang, hampir 300 penerbangan dibatalkan. Layanan feri dan kereta api pun ditunda sebagai tindakan pencegahan.

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan peringatan ‘merah’ (bahaya) saat badai mendekat pada Jumat (9/8) lalu. Saat badai mereda pagi-pagi keesokan harinya, peringatan diturunkan menjadi level oranye. (AFP/Ant/*/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya