Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Wapres : Komunikasi Penting Dalam Proses Perdamaian Afghanistan

Dero Iqbal Mahendra
28/7/2019 21:05
Wapres : Komunikasi Penting Dalam Proses Perdamaian Afghanistan
Wakil Presiden Jusuf Kalla(AFP/Bertrand Guay)

WAKIL Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya komunikasi kepada seluruh pihak dalam upaya menciptakan perdamaian di Afghanistan.

Hal itu ditegaskan Wapres saat menerima kunjungan salah satu pendiri Taliban dan kini menjabat Walik Pemimpin Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar di kediaman dinas Wapres, Jakarta, Sabtu (27/7).

JK, sapaan akrab Wapres, mengungkapkan, Indonesia dalam mengupayakan perdamaian di Afghanistan pun selalu menjalin komunikasi dengan semua pihak yang terlibat dalam proses, baik pemerintah Afghanistan maupun Taliban.

"Indonesia juga berkomunikasi dengan Amerika Serikat dan pihak-pihak lain," terang Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla menekankan bahwa komunikasi menjadi salah satu faktor krusial dalam menjaga kepercayaan seluruh pihak yang terlibat. Dengan begitu diharapkan proses perdamaian dapat terus bergerak maju.

Baca juga : Jusuf Kalla Terima Kunjungan Wakil Pemimpin Taliban

Pada pertemuan tersebut Jusuf Kalla menyempatkan diri untuk melaksanakan salat maghrib berjamaah di masid Sunda Kelapa Jakarta. Usai salat keduanya melanjutkan pembicaraan disertai santap malam bersama.

Kedatangan dari delegasi Taliban kali ini berkaitan dengan pertemuan ulama internasional yang dilangsungkan di Jakarta. Selain itu pihak Taliban juga direncanakan akan membahas perdamaian dengan Pemerintah Afganistan.

Jakarta direncanakan menjadi tuan rumah konferensi Ulama dan para cendekiawan Muslim dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia

"Selama perjalanan ini, pembicaraan akan berkisar pada hubungan politik yang baik antara kedua negara, perdamaian, dan pentingnya kerja sama masa depan dengan Afghanistan," kata juru bicara Taliban Zabihulllah Mujahed sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Minggu (28/7).

Sebagaimana diketahui sebelumnya pihak delegasi Taliban dan Afghanistan telah menyepakati 'komitmen mengurangi kekerasan' antar kedua belah pihak. Konsultasi damai Afganistan-Kabul di ibu kota Qatar itu diprakarsai oleh Jerman sebagai pihak penengah.

Pihak Taliban setuju untuk menghentikan serangan terhadap pusat keagamaan, sekolah, rumah sakit, pusat pendidikan, pasar, bendungan air dan tempat kerja. Konsultasi di Doha berakhir dengan seruan dan janji bersama untuk mengurangi kekerasan di Afganistan.

Pembahasan perdamaian Afghanistan-Taliban sendiri baru akan dilakukan 2 minggu mendatang. Pembicaraan tersebut akan dilangsungkan di Jerman sebagaimana disampaikan Menteri Negara Urusan Perdamaian Afghanistan, Abdul Salam Rahimi.

Tim tersebut nantinya beranggotakan 15 orang termasuk para cendekiawan agama, perempuan dan anggota masyarakat sipil yang mewakili Kabul.

Jerman akan menjadi tuan rumah dialog, sama seperti Qatar yang telah menjadi tuan rumah dialog perdamaian yang dihadiri oleh perwakilan masyarakat sipil Afghanistan, Taliban, dan pejabat Afghanistan dalam kapasitas pribadi.

Utusan Jerman untuk Afghanistan, Potzel Markus dan utusan khusus Menteri Luar Negeri Negara Qatar, Mutlaq bin Majed Al-Qahtani telah membuka dialog di Doha.

"Kami telah mengambil inisiatif untuk dialog ini untuk membuka jalan bagi perdamaian di Afghanistan. Pembicaraan tidak cukup. Dialog harus berubah menjadi proses negosiasi yang bermakna. Masa depan Afghanistan hanya dapat ditentukan oleh orang Afghanistan," demikian cuitan utusan Jerman, Potzel Markus. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya