Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
AMERIKA Serikat (AS) menggulirkan sanksi kepada Panglima Militer Myanmar Min Aung Hlaing dan para petinggi militer lainnya atas operasi penumpasan di luar hukum terhadap kelompok Musim Rohingya. Mereka dilarang masuk ke wilayah Negeri Paman Sam.
Sanksi yang juga menyasar wakil Min Aung Hlaing, yakni Soe Win, berikut dua komandan senior lainnya serta keluarga mereka, merupakan tindakan terkuat yang diambil AS. Itu dalam merespons operasi pembantaian kelompok minoritas Rohingya di Myanmar, yang juga dikenal bernama Burma.
"Kami masih khawatir pemerintah Burma tidak mengambil langkah nyata untuk meminta pertanggungjawaban sejumlah pihak, atas pelanggaraan hak asasi manusia (HAM) dan berbagai laporan terkait militer Burma yang melakukan pelanggaran di seluruh negeri," ujar Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, dalam sebuah pernyataan berisi pengumuman.
Baca juga: AS Tolak Kedatangan Kepala Militer Myanmar Terkait Rohingya
Pengungkapan baru-baru ini, lanjut Pompeo, menunjukkan perintah Min Aung Hlaing membebaskan tentara yang dihukum terkait pembunuhan di luar hukum, selama operasi penumpasan etnis Rohingya di Desa Inn Din pada 2017.
"Operasi itu merupakan salah satu contoh mengeringan dari minimnya penegakan hukum terhadap militer dan jajaran pemimpin seniornya," imbuh Pompeo.
"Panglima Tertinggi membebaskan para penjahat ini, setelah hanya beberapa bulan mendekam di penjara. Sementara itu, jurnalis yang mengabarkan kepada dunia mengenai kasus pembantaian di Inn Dinn malah dipenjara lebih dari 500 hari," pungkas Pompeo.
Operasi penumpasan di Inn Dinn dilaporkan oleh dua jurnalis Reuters Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, yang dipenjara lebih dari 16 bulan dengan tuduhan mendapat rahasia negara. Mereka dibebaskan melalui amnesti pada 6 Mei lalu.
Pengumuman dari AS mengemuka pada hari pertama konferensi tingkat menteri internasional yang menyoroti kebebasan beragama. Pertemuan itu diselenggarakan Pomepo di Kementerian Luar Negeri dan turut dihadiri perwakilan Rohingya.
Tindakan keras militer pada 2017 di Myanmar, menyebabkan lebih dari 730 ribu orang Muslim Rohingya terpaksa melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh. Tim penyelidik PBB menyatakan operasi Myanmar mencakup pembunuhan massal, pemerkosaan dan pembakaran yang meluas, serta dieksekusi dengan tujuan genosida.
Belum lama ini, seorang penyelidik PBB mengungkapkan pasukan keamanan dan pemberontak Myanmar melakukan pelanggaran HAM terhadap warga sipil, yang diduga merupakan kejahatan perang terbaru.(Channelnewsasia/OL-5)
Presiden Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah sepakat mengenai jaminan keamanan yang kuat.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat.
RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya.
AS menghentikan semua visa kunjungan bagi warga Jalur Gaza sambil menunggu peninjauan yang lengkap dan menyeluruh.
PRESIDEN AS Donald Trump berencana mendukung usulan yang memungkinkan Rusia mengambil alih wilayah Ukraina yang tidak diduduki sebagai bagian dari perjanjian damai.
PERTEMUAN antara Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Anchorage, Alaska, Jumat waktu setempat atau Sabtu WIB, berakhir tanpa kesepakatan gencatan senjata di Ukraina.
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mendukung penuh upaya ASEAN dalam mencari solusi damai atas konflik internal di Myanmar serta ketegangan bersenjata antara Thailand dan Kamboja
Usai amnesti terhadap AP diberikan, WNI tersebut dideportasi ke luar Myanmar pada 19 Juli 2025 melalui Thailand sebelum tiba di tanah air.
LEBIH dari 500 orang terdiri dari warga sipil dan tentara Myanmar melarikan diri ke wilayah Thailand pada Sabtu (13/7) setelah terjadi serangan oleh kelompok etnis bersenjata.
ANGGOTA Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyatakan pemerintah tak perlu menggunakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) untuk membebaskan WNI selebgram yang ditahan di Myanmar.
Kemenlu tengah menangani kasus hukum yang menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AP, yang ditangkap oleh otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
KETUA DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah untuk segera memberikan bantuan dan perlindungan kepada seorang selebgram asal Indonesia yang ditahan oleh otoritas Myanmar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved