Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Badai Membuat Jutaan Orang Mengungsi

(AFP/Tes/X-11)
17/7/2019 06:20
 Badai Membuat Jutaan Orang Mengungsi
15 Juli 2019, pria India menangkap pohon di sungai Manas yang banjir, setelah hujan lebat di distrik Baksa di Assam, di negara bagian India((Photo by David TALUKDAR / AFP))

HUJAN muson yang dahsyat mendatangkan banjir dan memicu tanah longsor di wilayah Asia Selatan. Bencana itu berdampak pada jutaan orang dan menewaskan sedikitnya 180 orang.

Musim hujan memiliki peran penting untuk irigasi dan persediaan air tanah di wilayah miskin di Asia Selatan, yang menjadi rumah bagi seperlima populasi dunia. Turunnya air hujan meredam kekeringan sebagai dampak musim panas yang tak kenal ampun.

Akan tetapi, hujan deras yang diperkirakan berlangsung Juni hingga September dapat menimbulkan kerusakan dan berpotensi mematikan. Hujan deras melanda wilayah India, Nepal, Bangladesh, dan Kashmir, teritorial Pakistan. Permukiman warga di dataran rendah pun terancam banjir.

Pada Senin (15/7) waktu setempat, lima orang anak dilaporkan tenggelam. Sementara itu, 18 orang tersambar petir, dan tujuh orang tenggelam setelah sebuah kapal terbalik di perairan Teluk Benggala.

Ratusan ribu warga di wilayah utara juga harus mengungsi akibat banjir. Ketinggian air salah satu sungai utama Himalaya, Brahmaputra, sudah melampaui level bahaya.

Di Nepal, sekitar 67 orang tewas meski banjir mulai surut. Dengan menggunakan perahu karet, petugas berupaya mengevakuasi warga yang terjebak di dalam rumah.

Sejumlah ahli kesehatan memperingatkan potensi wabah penyakit yang ditularkan melalui air. Mereka pun menyerukan bantuan internasional.

Sementara itu, hampir 50 orang tewas di negara bagian timur wilayah India, yaitu Assam dan Bihar yang berbatasan dengan Nepal. Kawasan tersebut mengalami banjir bandang. Otoritas berwenang mengeluarkan peringatan waspada ketika banjir semakin parah. Akses jalan menuju sejumlah desa banyak yang terputus. Jalan utama juga terendam banjir.

Otoritas berwenang juga berusaha menyelamatkan binatang di Taman Nasional Kazirangan yang masuk dalam warisan dunia. Kawasan tersebut dikenal menjadi rumah bagi dua pertiga populasi badak bercula satu yang langka di dunia.

PBB kini menyatakan siap berkoordinasi dengan otoritas berwenang di negara-negara yang terdampak banjir. Bantuan kemanusiaan akan terus disalurkan, mengingat musim hujan masih berlangsung. (AFP/Tes/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya