Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Korsel Diminta tidak Ikut Campur Perundingan

Mediaindonesia
28/6/2019 05:00
 Korsel Diminta tidak Ikut Campur Perundingan
23 Juni 2019 memperlihatkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membaca surat pribadi dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.(AFP)

Korea Utara memperingatkan Korea Selatan agar tidak ikut campur dalam perundingan nuklir antara Pyongyang dan Washington. Mereka membantah pernyataan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, bahwa terjadi dialog antara kedua Korea.

"Kenyataannya tidak demikian, malah sebaliknya," ujar pejabat senior Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Kwon Jong-gun, dalam pernyataan yang dilaporkan kantor berita KCNA.

"Otoritas berwenang Korsel sebaiknya mengurusi urusan internal mereka," imbuhnya. Pernyataan itu menjadi teguran keras kepada negara tetangga Korea Utara beberapa hari jelang kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, di Seoul, terkait negosiasi nuklir yang belum mencapai titik temu.

Sejak Februari, perundingan antara Pyongyang dan Washington mengalami kebuntuan. Pertemuan puncak di Hanoi, Vietnam, yang dihadiri Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un gagal menciptakan kesepakatan. Kedua pemimpin negara tidak sepaham mengenai imbalan yang diajukan Korut atas pelonggaran sanksi. Selain pertukaran surat antara pemimpin negara, kontak kedua belah pihak cenderung minim.

Pada Rabu lalu, Moon mengklaim negosiasi di belakang layar antara AS dan Korea Utara, yang bertujuan mempersiapkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) putaran ketiga. "Yang juga tengah berlangsung ialah dialog antara Korea Selatan dan Korea Utara melalui berbagai saluran."

Direktur Jenderal Departemen Urusan AS Kementerian Korut, Kwon Jong-gun, menepis pertukaran informasi dan pertemuan tertutup yang sedang berlangsung antar-Korea. "Pemerintah Korsel membuat kehadiran mereka terasa seperti mediator," tukasnya.

Dia menekankan negosiasi antara Pyongyang dan Washington tidak akan terbuka dengan sendirinya. Apabila Korut harus menghubungi pihak AS, kata Kwon, pihaknya akan menggunakan saluran penghubung khusus yang sudah beroperasi. "Mereka (Korea Selatan) tidak memiliki kewenangan apa pun untuk ikut campur," imbuh Kwon. (AFP/Tes/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik