Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SERIKAT Petani Indonesia (SPI) mengucapkan selamat kepada Qu Dongyu yang baru saja terpilih menjadi Direktur Jenderal Food and Agriculture Organization (FAO) pada Konferensi FAO sesi ke-41.
Qu, yang saat ini sedang menjabat sebagai Wakil Menteri Pertanian dan Pedesaan Tiongkok, berhasil memenangkan suara mayoritas dalam pemungutan suara yang berlangsung dalam konferensi tersebut dengan hasil 108 suara yang mendukung dari 191 jumlah suara keseluruhan.
Sebagai Direktur Jenderal yang baru, Qu menggantikan posisi Jose Graziano Da Silva dari Brasil yang telah menduduki posisi tersebut sejak 2011.
“SPI juga berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Jose Graziano da Silva atas kontribusinya mendukung gerakan petani di seluruh dunia. Selama Graziano menjabat, FAO telah membuka pintu bagi SPI dan La Via Campesina (LVC) dalam berkontribusi mengatasi krisis pangan global,” papar Ketua Umum SPI Henry Saragih, di Jakarta. Selasa (25/6) siang.
Baca juga: Pemilihan Dirjen FAO, Tiongkok Kalahkan Calon Asal Prancis
Henry menyampaikan SPI dan LVC telah banyak dilibatkan dalam membuat kebijakan-kebijakan global yang didukung FAO. Contohnya, kebijakan pengadopsian prinsip-prinsip kedaulatan pangan dan pengarusutamaan agroekologi.
“FAO, selama ini, juga telah terlibat dalam proses penyusunan teks maupun negosiasi untuk meluluskan Deklarasi PBB tentang Hak Asasi Petani dan Masyarakat yang Bekerja di Pedesaan (UNDROP/United Nations Declaration on the Rights of Peasant and Other People Working in Rural Areas), yang inisiatifnya berasal dari SPI dan LVC,” lanjutnya.
Henry yang juga merupakan kordinator International coordinating Committee La Via Campesina pada priode 2004 hingga 2013 menambahkan, dirinya berharap kepada Direktur Jenderal FAO terpilih untuk meneruskan apa yang sudah dicapai Da Silva.
Bahkan dia berharap Qu dapat memberikan ruang yang lebih besar lagi bagi gerakan-gerakan petani dalam membuat kebijakan pangan global.
“Sehingga permasalahan krisis pangan dapat terus diatasi dengan solusi-solusi yang otentik dari petani, seperti kedaulatan pangan, reforma agraria, agroekologi dan UNDROP,” imbuhnya.
Henry menutup, SPI juga berterima kasih kepada Pemerintah Indonesia karena telah mendukung keaktifan pemerintah Indonesia dalam proses penggantian ini.
“Melalui dukungan tersebut, SPI berharap Pemerintah Indonesia dapat lebih berkomitmen dalam menuntaskan permasalahan pangan global maupun nasional dengan memberikan ruang yang lebih besar kepada gerakan petani dalam mempengaruhi kebijakan-kebijakan pangan, sama halnya seperti yang sudah dilakukan FAO,” tutupnya. (RO/OL-2)
Urban farming juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat perkotaan. Hasil panen tidak hanya dapat dijual tetapi juga dapat dikonsumsi sendiri.
dampak positif globalisasi terhadap berbagai aspek, mulai dari politik hingga hiburan yang dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat
PPIU Program YESS memberikan fasilitas dan bimbingan kepada generasi muda di perdesaan untuk menjadi wirausahawan dan petani handal do Subang, Jawa Barat.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved