Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

AS Batal Serang Balik Iran

Denny Parsaulian Sinaga
21/6/2019 23:30
AS Batal Serang Balik Iran
Grafis(AFP)

AMERIKA Serikat batal menyerang balik Iran setelah pesawat mata-mata tanpa awak (drone) milik AS ditembak jatuh di dekat Selat Hormuz. Sementara itu, Iran berkukuh drone tipe Global Hawk itu telah melanggar batas udara negaranya.

Harian New York Times, kemarin memberitakan bahwa Presiden AS, Donald Trump, telah memerintahkan serangan balik ke sejumlah lokasi di Iran. AS menganggap drone itu masih terbang di wilayah udara internasional dan tidak melanggar wilayah Iran saat ditembak pada Kamis (20/6).

Mengutip sumber dari pejabat senior AS, koran itu menyebut AS telah bersiap mengebom 'beberapa target di Iran, seperti radar pesawat dan tempat peluncuran rudal'.

"Operasi ini masih dalam tahap awal, tapi kemudian dibatalkan. Pesawat-pesawat sudah mengudara dan kapal militer juga sudah di posisi mereka, tapi belum ada rudal ditembakkan saat muncul perintah agar operasi ini dihentikan," kata pejabat itu.

Menurut koran itu, Gedung Putih dan Pentagon tidak mau berkomentar. Tidak jelas apakah Trump hanya menunda serangan itu atau benar-benar tidak jadi melaksanakannya.

Trump sebelumnya menulis kalimat-kalimat ancaman melalui akun Twitter-nya. "Iran membuat kesalahan besar! Saya nyatakan, AS tidak akan tinggal diam atas insiden ini," tulis Trump

Namun, Trump berubah pikiran dengan cepat setelah muncul kekhawatiran kalau konflik AS-Iran ini akan membuat harga minyak mentah di dunia melambung. Sikapnya yang gampang berubah ini membuat pengamat sulit menduga akan seperti apa langkah AS berikutnya.

Sekutu Iran, yaitu Presiden Rusia, Vladimir Putin, sebelumnya juga sudah memperingatkan bahwa penggunaan opsi militer oleh AS terhadap Iran akan menimbulkan bencana besar. "Akan muncul peningkatan kekerasan dan naiknya jumlah pengungsi," tegas Putin.

Lawan politik Trump di kancah politik AS, yaitu tokoh Partai Demokrat, Nancy Pelosi, sudah memperingatkan bahwa 'bangsa Amerika tidak berminat untuk berperang'.

 

Protes Iran

Iran kemarin telah memanggil Duta Besar Swiss di negaranya untuk memprotes tindakan AS. Sejak pecah Revolusi Iran pada 1979, Swiss merupakan negara yang mewakili kepentingan AS di Iran.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan, Wakil Menlu Iran, Abbas Araghchi, telah menyampaikan sejumlah bukti 'nyata' kepada Dubes Swiss bahwa drone itu telah melanggar wilayah udara Iran.

Araghchi mengulangi lagi pesan bahwa 'Iran tidak ingin timbul konflik di Teluk Persia. Namun, Iran juga siap mempertahankan wilayahnya dari semua ancaman'.

Televisi Iran lalu menayangkan gambar-gambar yang dikatakan sebagai 'bangkai' drone yang diangkut keluar dari perairan negara itu.

Kasus drone itu terjadi di saat Iran sudah dituduh oleh AS menyerang sejumlah kapal tanker di kawasan Teluk.

Di sisi lain, Badan Penerbangan Federal (FAA) AS, kemarin, telah melarang semua pesawat sipil AS untuk terbang melintasi wilayah tempat drone AS ditembak jatuh. Beberapa maskapai, seperti British Airways, Qantas, dan KLM juga telah mengubah jalur penerbangan mereka agar tidak masuk ke kawasan sengketa di sekitar Selat Hormuz. (AFP/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik