Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PEMIMPIN Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kemarin menyambut kedatangan Presiden Tiongkok Xi Jinping di ibu kota Korut, Pyongyang. Mereka akan membicarakan sejumlah masalah, termasuk konflik kedua negara dengan Amerika Serikat.
Penyambutan dilaksanakan di Bandara Pyongyang. Dalam kunjungan dua hari itu Xi ditemani sang istri Peng Liyuan, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi, dan pejabat lainnya. Potret kedua pemimpin dipajang di luar bandara dan kemudian meriam ditembakkan 21 kali sebagai penghormatan.
Bendera Tiongkok berkibar di berbagai sudut ibu kota, sedangkan ratusan ribu warga Pyongyang berbaris di pinggir jalan untuk menyambut rombongan Tiongkok.
Berbeda dari biasanya, Xi lalu dibawa ke Istana Kumsusan yang merupakan sebuah mausoleum, tempat disimpannya jenazah pendiri Korut, yaitu Kim Il-sung dan penerusnya, Kim Jong-il. Keduanya ialah kakek dan ayah dari Kim Jong-un. Setelah itu, kedua pemimpin melanjutkan dengan pembicaraan formal.
Surat kabar Rodong Sinmun, corong partai penguasa, memuat berita kedatangan Xi dalam setengah bagian atas halaman depannya. Disertai gambar berwarna tentang Xi dalam sebuah profil. Dalam sebuah editorial, dikatakan bahwa perjalanannya itu akan mengukir halaman baru yang abadi dalam sejarah persahabatan Korut-Tiongkok.
Pertemuan itu sendiri kemungkinan hanya simbolik dan tidak akan melahirkan sebuah komunike bersama. Ini juga yang terjadi dalam pertemuan Kim dengan pemimpin Rusia, Vladimir Putin, di Vladivostok pada April lalu.
Sanksi nuklir
Xi Jinping ialah presiden Tiongkok pertama yang datang ke Korut dalam 14 tahun terakhir. Hubungan kedua negara yang jadi sekutu sejak era Perang Dingin itu mulai renggang karena Korut berkukuh melaksanakan program nuklir, sedangkan Tiongkok mendukung sanksi PBB terhadap Pyongyang.
Meski demikian, Kim tetap menghormati Tiongkok dengan menjadikan Xi sebagai kepala negara pertama yang ditemuinya.
Sejauh ini Kim sudah empat kali berkunjung ke Tiongkok dan Pyongyang ingin Xi segera membalas kunjungan itu. Sejumlah diplomat menyebut Beijing masih mengulur waktu karena ingin lebih dulu melihat perkembangan pembicaraan antara Korut dan AS.
Negosiasi antara Trump dan Kim terhambat setelah konferensi tingkat tinggi (KTT) putaran kedua di Hanoi, Vietnam, berakhir tanpa kesepakatan. AS dan Korea Utara gagal menyepakati usulan Pyongyang terkait pelonggaran sanksi.
Di lain sisi, perundingan konflik dagang Tiongkok dengan AS pun mengalami hambatan. Xi dapat kembali dari Pyongyang dengan membawa pengaruh ketika dijadwalkan bertemu Trump dalam KTT G20 di Jepang, pekan depan.
Pengamat menilai kunjungan Xi Jinping ke Pyongyang akan menjadi sinyal bagi AS sekaligus menunjukkan pengaruh Tiongkok. "Bagi Korea Utara, pertemuan bilateral ini bertujuan menunjukkan kepada AS bahwa Tiongkok mendukung mereka. Sekaligus mengirim pesan ke Washington untuk menghentikan tekanan yang berat terhadap Korut," tutur Lim Eul-chul, profesor studi Korea Utara dari Universitas Kyungnam.
'Karena Korut dan Tiongkok sama-sama bermasalah dengan AS, mereka akan memiliki banyak topik untuk didiskusikan,' tulis Lijian Zhao, wakil Dubes Tiongkok untuk Pakistan di akun Twitter. (AFP/Yan/X-11)
Selain pelatihan intensif, peserta juga mendapat kursus Bahasa Mandarin gratis sebagai persiapan keberangkatan.
Pengamat Nilai Indonesia akan Mengutamakan Market BRICS Dibanding AS
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Presiden Emmanuel Macron menyerukan agar negara-negara Eropa mengurangi ketergantungan ganda terhadap Amerika Serikat dan Tiongkok.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
ByteDance, perusahaan induk Tiktok asal Tiongkok yang memiliki aplikasi video pendek populer tersebut, dilaporkan tengah mengembangkan aplikasi alternatif khusus untuk pasar AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved