Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah keras bahwa Kim Jong-nam, kakak tiri dari pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, adalah mata-mata CIA.
Surat kabar Wall Street Journal mengabarkan bahwa Jong-nam, yang tewas pada 16 Februari 2017 di Malaysia karena diracun, merupakan informan CIA. Jong-nam diberitakan pergi ke Kuala Lumpur untuk bertemu dengan perwakilan CIA.
WSJ mengutip seorang sumber "yang tidak disebutkan namanya" dalam artikel mengenai Kim Jong-nam.
"Saya tahu ada kabar ini. Saya memastikan tidak akan terjadi ada warga Korut menjadi informan CIA. Saya tidak akan membiarkan itu terjadi di bawah pemerintahan saya," kata Trump, dikutip dari AFP, Rabu (12/6).
Baca juga: Saudara Kim Jong-un Diduga Informan CIA
Meski Trump telah membantah, hingga saat ini, CIA belum mengeluarkan pernyataan terkait kabar ini.
Beberapa mantan pejabat AS juga dikutip di WSJ bahwa Kim Jong-un hampir pasti pernah berkomunikasi dengan agensi keamanan sejumlah negara lain, termasuk Tiongkok.
Kim Jong-nam tewas dibunuh di Malaysia pada 2017. AS dan Korea Selatan menyebut otoritas Korut telah memerintahkan pembunuhan tersebut. Pyongyang membantah telah membunuh Kim Jong-nam.
Dua perempuan yang didakwa atas pembunuhan Kim Jong-nam di bandara Kuala Lumpur telah dibebaskan. Siti Aisyah telah dibebaskan pada Maret lalu, dan Doan Thi Huong asal Vietnam dua bulan setelahnya. (Medcom/OL-2)
Menlu AS Marco Rubio dan mitranya dari Prancis, Jerman, dan Inggris sepakat menetapkan akhir Agustus sebagai batas waktu de facto untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Iran.
Donald Trump pada Selasa (15/7) menyatakan telah mencapai kesepakatan dagang dengan Indonesia setelah melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.
INDONESIA harus berkorban untuk mencapai kesepakatan negosiasi tarif impor dengan Amerika Serikat yang berujung pada penurunan persentase dari 32% menjadi 19%.
PRESIDEN Prabowo Subianto berseloroh saat ditanya soal puas atau tidak dengan hasil negosiasi bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait tarif impor.
Kesepakatan dagang dengan AS dinilai masih tetap merugikan Indonesia. Tarif yang dipatok di angka 19% dinilai masih cukup tinggi dan memberikan risiko terhadap neraca perdagangan nasional.
Hal ini dilakukan setelah Presiden melakukan lawatan ke sejumlah negara selama dua pekan.
PELAKU industri Indonesia mengapresiasi kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto yang berhasil mencapai kesepakatan positif dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
Sambil berkelakar, Presiden Prabowo menceritakan dirinya sedikit takut jika Presiden Trump mengajaknya bermain golf.
Prabowo mengakui perundingan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam rangka menurunkan tarif impor untuk produk Indonesia berjalan dengan alot
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved