Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Kunjungi Korban Christchurch, PBB Serukan Bahaya Ujaran Kebencian

Tesa Oktiana Surbakti
14/5/2019 17:20
Kunjungi Korban Christchurch, PBB Serukan Bahaya Ujaran Kebencian
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres (kanan) pergi setelah kunjungan ke Linwood Islamic Centre di Christchurch(AFP)

SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, memperingatkan dampak penyebaran ujaran kebencian melalui jejaring sosial. Hal itu diutarakannya saat bertemu dengan para korban serangan teror di masjid kembar Christchurch, Selandia Baru.

Guterres turut bersumpah PBB akan memimpin upaya untuk memadamkan persoalan tersebut. Pemimpin badan dunia itu mengunjungi masjid Al Noor, salah satu pusat Muslim di Selandia Baru. Lokasi serangan yang dilakukan supremasi kulit putih pada 15 Maret lalu. Pelaku bahkan sempat menyiarkan langsung aksi penembakan melalui Facebook.

Baca juga: Korea Utara Tuntut Pengembalian Kapal Kargo yang Disita AS

Kunjungan Guterres ke Selandia Baru merupakan bagian perjalanan Pasifik Selatan, yang bertujuan menyoroti dampak perubahan iklim. Kendati demikian, dia juga ingin menunjukkan dukungan terhadap umat Muslim di Christchurch yang menjalani ibadah Ramadan.

"Saya tahu tidak ada kata-kata yang bisa menghilangkan rasa sakit, kesedihan, maupun rasa sakit. Tetapi, saya secara pribadi ingin datang ke sini untuk menyampaikan dukungan seutuhnya," ujar Guterres.

Kepada para korban penembakan massal terburuk dalam sejarah Selandia Baru, dia menekankan terjadi peningkatan kebencian yang berbahaya. Apalagi media sosial telah dimanfaatkan untuk menyebarkan fanatisme.

"Ujaran kebencian menyebar luas seperti api di jejaring sosial. Kita harus segera memadamkannya. Tidak ada lagi ruang untuk ujaran kebencian," tegas diplomat Portugis itu.

Dia menyoroti rencana yang sebelumnya digaungkan penasihat khusus PBB tentang pencegahan genosida, Adama Dieng, untuk memerangi ekstremisme dalam dunia maya.

"Misi Dieng ialah menyatukan tim PBB guna meningkatkan respons publik terhadap ujaran kebencian. Sekaligus, mendorong rencana aksi global," lanjut Guterres.

Guterres juga bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, saat dirinya tiba di Auckland pada Minggu waktu setempat. Ardern akan memulai kampanye di Paris pada pekan ini, yang bertujuan melawan ujaran kebencian dalam media sosial.

Baca juga: Ingin Bangun Pelabuhan, Tanzania Berencana Gandeng Wika

Pempimpin perempuan itu akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin dunia dan perusahaan teknologi, untuk mengangkat seruan Christchurch. Misi utamanya ialah melawan ekstremisme yang sudah meluas di jejaring sosial.

"Dia (Ardern) sangat kritis terhadap raksasa media sosial, pasca peristiwa serangan teror Christchurch. Dia bahkan menekankan perusahaan seharusnya bertanggung jawab atas penyebaran ujaran kebencian di platform media sosial," puji Guterres kepada Ardern. (AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya