Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PEMIMPIN Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kamis (25/4), mengatakan ia ingin mengembangkan hubungan tradisional dengan Rusia. Hal itu dikatakannya saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya.
"Saya pikir itu akan menjadi pertemuan yang sangat berguna dalam mengembangkan hubungan antara kedua negara yang memiliki persahabatan dan sejarah yang panjang, menjadi yang lebih stabil dan sehat," kata Kim daketika pembicaraan dimulai di Timur Jauh Rusia.
"Karena dunia terfokus pada semenanjung Korea, saya pikir kami akan mengadakan dialog yang sangat bermakna," imbuhnya.
Pertemuan keduanya berlangsung di Pulau Ruusky Vladivostok. Pembicaraan itu diadakan berdasarkan undangan berulang dari Putin sejak Kim memulai serangkaian tawaran diplomatik tahun lalu.
Sejak Maret 2018, pemimpin Korut itu telah mengadakan empat pertemuan dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, tiga pertemuan dengan Presiden Korsel Moon Jae-in, dan dua pertemuan dengan Trump serta satu dengan presiden Vietnam.
Baca juga: Kremlin Fokus Bahas Denuklirisasi Semenanjung Korea
Kremlin mengatakan fokus pembicaraan akan pada bagaimana cara menemukan solusi politik dan diplomatik untuk masalah nuklir di Semenanjung Korea. Namun tidak ada pernyataan bersama atau penandatanganan perjanjian yang direncanakan.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, Rabu (24/4), mengatakan perundingan enam negara mengenai program nuklir Korut yang diluncurkan pada 2003 dengan partisipasi Korea Utara dan Selatan, Tiongkok, Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat, tetap menjadi pilihan terbaik untuk menemukan solusi.
"Saat ini tidak ada mekanisme internasional lain yang efektif," kata Peskov kepada wartawan. "Di sisi lain, semua upaya patut mendapat dukungan jika mereka benar-benar mengejar tujuan denuklirisasi dan menyelesaikan masalah kedua Korea."
Moskow adalah pendukung penting Pyongyang selama beberapa dekade dan hubungan mereka berawal saat Korea Utara, ketika Uni Soviet mengangkat kakek Kim Kim Il Sung sebagai pemimpin. (OL-2)
Citra setelit menangkap gambar Gunung Berapi Klyuchevskoy di Rusia yang memuntahkan gumpalan asap sepanjang 1.600 kilometer ke atmosfer bumi.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan tekanannya terhadap Rusia dengan mengancam akan memberlakukan tarif tinggi dan membuka jalur baru pengiriman senjata ke Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan tenggat waktu kepada Rusia untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 50 hari.
SERANGAN intensif Rusia ke kota-kota Ukraina, termasuk Kyiv, berlangsung dengan ratusan rudal balistik. Presiden AS Donald Trump mengirimkan tambahan pertahanan udara ke Ukraina
Donald Trump mengeluarkan ancaman baru terhadap Rusia berupa tarif sekunder sebesar 100% jika tidak tercapai kesepakatan damai dengan Ukraina dalam waktu 50 hari ke depan.
Presiden Donald Trump akan mengirimkan senjata ke Ukraina dan menjatuhkan saksi dagang ke Rusia, jika perdamaian tidak tercapai 50 hari kedepan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved