Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Galang Dukungan, Pemimpin Korea Utara Tiba di Rusia

Tesa Oktiana Surbakti
24/4/2019 19:00
Galang Dukungan, Pemimpin Korea Utara Tiba di Rusia
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un(AFP)

PEMIMPIN Korea Utara, Kim Jong-un tiba di kota pelabuhan Vladivostok, Rusia, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) kedua negara. Pyongyang berupaya mencari dukungan di tengah kebuntuan negosiasi nuklir dengan Amerika Serikat (AS).

KTT yang diselenggarakan secara rahasia dan dipublikasikan mendadak akan menjadi pertemuan tatap muka pertama Kim dengan kepala negara lain. Tepatnya sejak negosiasi dengan Presiden AS, Donald Trump, pada Februari lalu berujung tanpa kesepakatan.

Baca juga: Indonesia-Swiss Terus Perkuat Hubungan Bilateral

Kereta lapis baja yang membawa Kim, tiba di stasiun kereta Vladivostok pada sore hari. Begitu keluar dari kereta, Kim berjalan di atas karpet merah dan disambut oleh seorang penjaga kehormatan.

"Saya harap kunjungan ini akan berhasil dan bermanfaat. Selama pertemuan, saya juga berharap dapat melakukan diskusi konkret mengenai penyelesaian situasi di Semenanjung Korea, berikut pengembangan hubungan bilateral," ujar Kim kepada stasiun televisi Rusia.

Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, dijadwalkan tiba di Vladivostok pada Kamis waktu setempat. Selanjutnya, dia bertolak ke Beijing untuk mengikuti pertemuan puncak yang lain. Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, melaporkan kepergian Kim dengan kereta api turut didampingi Menteri Luar Negeri, Ri Yong Ho.

Kereta yang ditumpangi Kim sempat melintasi Sungai Tumen. Saat tiba di Khasan, dia mendapat sambutan dari sejumlah perempuan Rusia berpakaian tradisional, yang membawa roti dan garam. Sebelumhya, pendahulu Kim, yakni ayah dan kakeknya, pernah berhenti di Khasan dalam perjalanan ke negara tetangga Rusia. Di stasiun Khasan, terdapat sebuah bangunan kayu, dikenal sebagai House of Kim Il Sung, yang memperingati persahabatan Rusia-Korea.

Bendera Rusia dan Korea Utara sudah berkibar di sekitar Pulau Russky di Vladivostok, lokasi pertempuan puncak kedua pemimpin negara. Kim berencana tinggal di Vladivostok sampai Jum'at, guna menghadiri serangkaian acara budaya. Termasuk, pertunjukan balet dan kunjungan ke akuarium pusat kota.

KTT Korea Utara-Rusia turut didorong undangan berulang dari Putin, sejak Kim memulai pembicaraan diplomatik tahun lalu. Terhitung dari Maret 2018, Pemimpin Korea Utara yang awalnya tertutup itu mengadakan empat kali pertemuan dengan Presiden Tiongkok, Xi Jinping. Sedangkan pertemuan Kim dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, berlangsung tiga kali. Adapun pertemuan tatap muka Kim dengan Trump terjadi sebanyak dua kali.

Kalangan analis menilai Kim terus memperluas upaya penggalangan dukungan internasional di tengah perselisihan dengan Washington. Di lain sisi, Moskow tampaknya ingin mendorong peranannya dalam pusaran titik nyala global.

Dalam KTT di Hanoi, Vietnam, Korea Utara menuntut pencabutan sanksi terkait senjata nuklir dan program rudal balistik. Akan tetapi, perundingan AS-Korea Utara berujung kegagalan, imbas perbedaan pandangan. Pekan lalu, Korea Utara melemparkan serangan panas kepada Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo. Dia diminta meninggalkan perundingan, beberapa jam setelah Korea Utara mengumumkan uji coba senjata baru.

Rusia gencar menyerukan pengurangan sanksi yang membebani Korea Utara. Sementara itu, AS menuduh Moskow berusaha membantu Pyongyang untuk terhindar dari sejumlah tekanan. Namun, tudingan tersebut ditepis otoritas Rusia.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Serangan Bom di Sri Lanka Jadi 359 Orang

"Fokus kami saat ini ialah solusi politik dan diplomatik terhadap persoalan nuklir di Semenanjung Korea," tegas pembantu kebijakan luar negeri Rusia, Yuri Ushakov, dalam sebuah pengarahan.

"Rusia bermaksud membantu konsolidasi positif dalam segala hal," imbuhnya tanpa mengungkapkan rencana penandatanganan perjanjian kerja sama. Moskow merupakan pendukung utama Pyongyang selama beberapa dekade. Hubungan kedua negara kembali menguat ketika Uni Soviet memasang patung kakek Kim, yakni Kim Il Sung, sebagai bentuk penghormatan.(AFP/OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya