Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SERANGKAIAN ledakan bom terjadi di tiga gereja dan tiga hotel mewah di Sri Lanka. Ratusan orang dikabarkan meninggal dan lebih banyak lagi yang terluka. Ledakan itu terjadi di saat umat Kristiani di Sri Lanka sedang merayakan Hari Paskah.
Pihak berwajib Sri Lanka kini masih mengejar pelaku kejahatan tersebut. Siapapun pelakunya, Menag Lukman Hakim Saifuddin mengecam keras peristiwa tersebut.
"Itu tindakan tidak berperikemanusiaan dan sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama," tegas Menag di Jakarta, Minggu (21/4).
"Ironi, tragedi kemanusiaan terjadi justru terjadi di momen umat Kristiani sedang peringati hari besar keagamaannya. Kami turut berduka. Umat kristiani diharap tabah, tapi waspada, dan tetap menjadi pembawa damai bagi sesama," lanjutnya.
Menurut Menag, tindakan pengeboman itu jelas menyalahi ajaran agama. Sebab, tidak ada agama yang membenarkan tindak kekerasan, apapun motifnya.
"Itu jelas sikap pengecut dan tidak bertanggung jawab. Apalagi bom meledak di rumah ibadah, saat umat beribadah," tegas Menag.
Baca juga: Pengebom di Sri Lanka Menyamar Jadi Tamu Hotel
Menag mengajak tokoh dan umat beragama untuk mendoakan yang terbaik untuk korban di Sri Lanka. Menag juga minta masyarakat menahan diri dan tidak emosional.
Menurutnya, saat ini, Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri terus bekerja untuk mengetahui perkembangan kondisi di Sri Lanka, termasuk memastikan kondisi keamanan warga negara Indonesia di sana.
"Mari tingkatkan kewaspadaan kita untuk terus menjaga keamanan dan kesucian rumah ibadah kita masing-masing," pesannya.
Ia juga mengingatkan para pengguna media sosial agar tidak terpancing dan turut menyebarluaskan informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Hindari menebar hoaks seputar tragedi Sri Lanka. Penyebaran hoaks itulah yang diharapkan pelaku untuk menebar teror dan rasa takut," tandasnya. (OL-2)
Maithripala Sirisena membekukan parlemen, Sabtu (27/10). Tindakan ini memperburuk krisis politik di negara kepulauan itu.
Karu Jayasuriya memperingatkan Presiden Maithripala Sirisena bahwa kerusuhan bisa pecah di Sri Lanka terkecuali jika parlemen bisa memutuskan tokoh mana yang menjabat perdana menteri.
Diperkirakan sedikitnya 160 orang yang terluka dalam ledakan St Anthony dirawat di Rumah Sakit Nasional Kolombo pada pagi tadi waktu setempat.
Sejauh ini belum ada pihak mengaku bertanggungjawab atas serangan-serangan tersebut.
Umat beragama di Tanah Air harus menahan diri dan tidak terjebak kepada upaya provokasi yang ingin mengganggu kerukunan.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved