Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Pendiri Wikileaks Julian Assange Ditangkap di London

Mediaindonesia
12/4/2019 09:15
 Pendiri Wikileaks Julian Assange Ditangkap di London
PENDIRI Wikileaks Julian Assange ditangkap di Kedutaan Ekuador di London, pada Kamis (11/4).(AFP)

 PENDIRI Wikileaks Julian Assange ditangkap di Kedutaan Ekuador di London, pada Kamis (11/4).

Hal ini dikonfirmasi Menteri Dalam Negeri Inggris, Sajid Javid, melalui cicitan di Twiter: "Saya dapat mengonfirmasi bahwa Julian Assange kini berada dalam kewenangan polisi dan akan menghadapi peradilan di Inggris."

"Saya ingin berterima kasih kepada Ekuador atas kerja samanya dan Kepolisian Metropolitan London atas profesionalismenya. Tiada seorang pun yang berada di atas hukum."

Assange berlindung di dalam gedung Kedutaan Ekuador sejak 2012 untuk menghindari ekstradisi ke Swedia atas kasus penyerangan seksual. Kasus itu telah dihentikan.

Cuplikan yang diambil Ruptly, sebuah kantor berita video, menunjukkan Assange tampak panik. Dia dibawa menuruni tangga kedutaan oleh beberapa orang ke sebuah mobil polisi.

Kepolisian Metropolitan London mengatakan pria itu telah ditahan dan akan hadir di Pengadilan Westminster sesegera mungkin. Assange ditahan karena tidak kunjung menyerah atas perintah pengadilan.

Presiden Ekuador, Lenin Moreno, telah mencabut pemberian suaka kepada Assange lantaran berkali-kali melanggar sejumlah konvensi internasional.

Wikileaks melontarkan cicitan tuduhan bahwa Ekuador telah bertindak secara ilegal dan melanggar hukum internasional dalam mencabut suaka politik Assange.

Assange, 47, selama ini menolak meninggalkan Kedutaan Ekuador di London. Dia mengklaim jika bertindak demikian, dirinya bakal diekstradisi ke AS untuk diinterogasi terkait dengan aktivitas Wikileaks.

Rusia mengecam penahanan pendiri Wikileaks, Julian Assange, yang dilakukan otoritas Inggris. Langkah itu dinilai bertentangan dengan kebebasan dalam demokrasi.

Inggris pun didesak untuk menghormati hak-hak yang dimiliki Assange.

"Tangan demokrasi telah mencekik kebebasan," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, melalui akun Facebook-nya.

Pernyataan itu muncul tak lama setelah kepolisian Inggris menangkap Assange di gedung Kedutaan Ekuador di London. Adapun juru bicara Presiden Rusia, Dmitry Pesok, menekankan urgensi untuk menghormati hak-hak pendiri Wikileaks.

Disinggung apakah Rusia akan memberikan suaka kepada Assange, Peskov enggan memberikan komentar lebih lanjut. "Yang jelas kami berharap semua hak Assange dihormati," tegas Peskov. (AFP/Tes/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik