Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
UDARA sejuk awal musim semi di Washington, DC menyertai pertemuan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Mahendra Siregar dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih dalam rangka penyerahan Surat-surat Kepercayaan yang sekaligus menandai secara resmi dimulainya masa tugas Mahendra di AS, Senin (8/4).
Tepat pukul 10.45 waktu setempat, Mahendra didampingi istri, Ita Siregar, diantar menuju Gedung Putih dari Kementerian Luar Negeri AS dengan menggunakan kendaraan khusus yang disiapkan Kantor Kepala Protokol Gedung Putih.
Dalam sambutannya, Mahendra menyampaikan salam hangat dari Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia kepada Trump dan rakyat AS.
Salam hangat tersebut disambut baik oleh Trump yang mengatakan Indonesia merupakan mitra strategis yang penting bagi AS dan menyampaikan salam hangatnya kembali kepada Presiden Joko Widodo dan rakyat Indonesia.
Dubes RI juga menggarisbawahi berbagai kesamaan yang dimiliki Indonesia dan AS, yaitu sama-sama sebagai negara demokratis dan majemuk yang menjunjung tinggi prinsip-prinsip dan penghormatan terhadap hak asasi manusia, toleransi, dan supremasi hukum.
“Kesamaan ini menjadi salah satu faktor penting yang melandasi hubungan bilateral Indonesia dan Amerika Serikat”, tegas Mahendra.
Baca juga: Kepala Secret Service AS Mengundurkan Diri
Selain itu, pertemuan tersebut juga digunakan Dubes RI untuk menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk terus memperkuat hubungan kedua negara, yang pada tahun ini ditandai dengan perayaan 70 tahun hubungan diplomatik RI-AS.
“Dalam waktu tujuh dekade terakhir, banyak pencapaian penting yang telah diraih Indonesia dan AS. Indonesia berkomitmen bersama-sama mengoptimalkan kerjasama kedua negara ke tingkat yang lebih tinggi.” imbuh Mahendra.
“Faktor lain yang juga sangat penting dalam hubungan Indonesia dan AS adalah hubungan antara masyarakat Indonesia dan AS”, sambung Dubes Mahendra. “Hubungan ini sudah terjalin jauh sebelum hubungan bilateral Indonesia dan AS resmi dimulai. Karena itu, salah satu prioritas saya adalah menjadikan hubungan ini sebagai salah satu penggerak utama dalam peningkatan hubungan bilateral Indonesia dengan Amerika Serikat.”
Dubes RI beserta istri diterima Trump di ruang kerja, Ruang Oval, Gedung Putih. Ruang tersebut sering digunakan sebagai ruangan utama oleh Presiden Trump untuk menerima kepala negara maupun kepala pemerintahan negara-negara sahabat dalam kesempatan kunjungan kenegaraan maupun kunjungan kerja.
Pada acara resmi itu Duta Besar Mahendra mengenakan pakaian Teluk Belanga dengan kain bermotif Ulos Angkola serta peci.
Mahendra merupakan diplomat karir senior yang dilantik Presiden RI pada 7 Januari 2019 dan merupakan Dubes RI ke-19 untuk AS.
Sebelum diangkat sebagai Dubes RI di AS, Mahendra pernah menduduki berbagai jabatan di pemerintahan, antara lain sebagai Staf Khusus Menteri Luar Negeri, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Wakil Menteri Keuangan, Wakil Menteri Perdagangan, serta Chairman dan CEO Eximbank Indonesia.
Sebagai diplomat karier, Mahendra pernah bertugas di Kedutaan Besar RI (KBRI) di London, Inggris (1992-1995) dan KBRI di Washington, DC Amerika Serikat (1998-2001).
Selain berkiprah di pemerintahan, Dubes Mahendra juga pernah menduduki berbagai posisi penting, yakni sebagai Direktur Eksekutif Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) dan Komisaris beberapa perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan, pertambangan, manufaktur, teknologi dan infrastruktur. (RO/OL-2)
Dalam konteks 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, kedua negara bersiap melangkah ke babak baru melalui penandatanganan kemitraan strategis pada September mendatang.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.
Presiden Prabowo dan Raja Yordania Abdullah II dijadwalkan mengawali pertemuan dengan perbincangan dua mata yang dilanjutkan dengan pertemuan bilateral para menteri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved