Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Boeing Minta Dukungan Pilot untuk 737 Max

Fajar Nugraha
25/3/2019 12:45
Boeing Minta Dukungan Pilot untuk 737 Max
(AFP/STEPHEN BRASHEAR)

BOEING mengatakan pihaknya mengundang pilot, pemimpin teknis, dan regulator untuk sesi informasi di Renton, Washington. Ini adalah bentuk mencari dukungan agar 737 Max bisa kembali beroperasi.

Pertemuan ini direncanakan akan dilakukan pada Rabu (27/3) mendatang. Ada beberapa isu yang akan dibahas dalam pertemuan itu.

"Kami terus bekerja sama dengan pelanggan dan regulator kami tentang pembaruan peranti lunak dan pelatihan untuk 737 Max," tambah Boeing, seperti dikutip AFP, Senin (25/3).

Setelah kecelakaan pesawat 737 Max 8 dari Ethiopian Airlines, banyak maskapai yang memutuskan melarang penerbangan pesawat baru tersebut.

Seorang eksekutif Ethiopian Airlines mempertanyakan apakah Boeing telah memberi tahu pilot cukup tentang perangkat lunak yang mendorong hidung pesawat cenderang mengarah ke bawah. Kondisi itu menjadi fokus penyelidikan ke dalam kecelakaan mematikan di Ethiopia bulan ini.

Komentar CEO dan wakil presiden maskapai akhir pekan ini akan memicu perdebatan tentang keselamatan pesawat Boeing 737 Max, dua di antaranya mengalami kecelakaan serupa dalam lima bulan terakhir.

Baca juga: AS Selidiki Sertifikasi Boeing 737 MAX

Ethiopian Airlines, maskapai penerbangan paling menguntungkan di Afrika, telah secara kuat mempertahankan catatan keselamatan, pelatihan dan prosedurnya sendiri setelah kecelakaan pada 10 Maret yang menewaskan 157 orang.

Perhatian telah difokuskan pada perangkat lunak yang disebut Maneuver Characteristics Augmentation System, atau MCAS, dan sensor yang mengaktifkannya. MCAS mendorong hidung pesawat ke bawah jika percaya itu naik pada sudut yang terlalu curam.

"Setelah kecelakaan itu, menjadi perhatian kami bahwa sistem ini agresif," ucap Wakil Presiden untuk operasi penerbangan di Ethiopia, Yohannes Hailemariam.

“Sistem itu memberikan pesan pesawat dalam kondisi stall dan mengambil tindakan segera yang lebih cepat daripada tindakan yang harus diambil oleh pilot Boeing," kata Yohannes, seorang pilot dengan pengalaman lebih dari 30 tahun, termasuk menerbangkan Boeing 777 dan 787.

Boeing telah berulang kali menolak mengomentari aturan mengutip kecelakaan yang ditetapkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO). Mereka membatasi yang orang-orang yang terlibat, selain dari maskapai penerbangan. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya