Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Badai Idai Hantam Mozambik, 1.000 Orang Dikhawatirkan Tewas

Willy Haryono
19/3/2019 08:33
Badai Idai Hantam Mozambik, 1.000 Orang Dikhawatirkan Tewas
Foto udara memperlihatkan kehancuran akibat Siklon Tropis Idai di kota Beira, Mozambik, 18 Maret 2019.(AFP/Mission Aviation Fellowship/RICK EMENAKET)

LEBIH dari 1.000 orang dikhawatirkan tewas terkena imbas Badai Tropis Idai yang menghantam Mozambik sejak pekan lalu. Korban jiwa serta hilang juga dilaporkan terjadi akibat siklon yang sama di negara tetangga, Zimbabwe.

Kota Beira di Mozambik menjadi pusat terkena imbas terparah dari Badai Tropis Idai pada Kamis 14 Maret, sebelum akhirnya bergerak menuju Zimbabwe. Siklon membawa angin kencang dan memicu banjir bandang serta tanah longsor.

"Sejauh ini, kami mencatat secara resmi ada 84 korban tewas. Tapi saat kami memantau ke area (terdampak bencana) dari udara, semuanya mengindikasikan bahwa jumlah korban tewas bisa lebih dari 1.000 orang," kata Presiden Mozambik Filipe Nyusi dalam sebuah pidato nasional, seperti dikutip dari AFP, Senin (18/3).

"Ini adalah bencana kemanusiaan yang nyata. Lebih dari 100 ribu orang berada dalam bahaya," sambung dia.

Sejumlah foto udara yang dirilis organisasi nirlaba Mission Aviation Fellowship memperlihatkan sekelompok warga yang berada di atap rumah di tengah banjir.

"Skala kerusakan di Beira sangat masif dan mengerikan," tutur Federasi Internasional Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (IFRC).

Baca juga: Lebih dari 160 Orang Tewas di Zimbabwe dan Mozambik

IFRC menyebut 90% kota Beira -- berpopulasi sekitar 530 ribu jiwa -- dan area sekitarnya berada dalam kondisi "rusak atau hancur."

"Situasi saat ini sangat buruk. Skala kerusakannya benar-benar masif," ungkap Jamie LeSueur dari IFRC.

"Hampir semuanya hancur. Jaringan komunikasi juga benar-benar terputus, dan sejumlah akses jalan rusak. Beberapa wilayah belum dapat dijangkau," sambung dia.

Sebuah bendungan besar jebol terkena dampak Badai Tropis Idai pada akhir pekan kemarin. Jebolnya bendungan memutus akses jalan terakhir menuju Beira.

Gubernur Provinsi Sofala, Alberto Mondlane, mengingatkan ancaman terbesar saat ini di Mozambik bukan lagi Badai Tropis Idai, tapi banjir karena tingginya curah hujan.

Presiden Nyusi menyebut sungai Pungwe dan Buzi di Mozambik pusat "telah meluap dan menggenangi sejumlah desa" yang ada di dekatnya.

"Banyak daerah menjadi terisolasi, dan kami melihat banyak jenazah mengambang," ucap Presiden Nyusi. (Medcom/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya