Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SETELAH berkonsultasi dengan Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA), Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB), dan otoritas penerbangan dan pelanggannya di seluruh dunia, produsen pesawat asal AS Boeing sepakat menangguhkan operasi pesawat 737 Max.
Mengutip pernyataan resmi yang dilansir dari laman Boeing, Kamis (14/3), Boeing memutuskan bersikap hati-hati, serta meyakinkan publik terhadap keselamatan penerbangan. Boeing juga sepakat dengan rekomendasi FAA untuk menangguhkan sementara operasi seluruh armada 737 MAX global yang berjumlah 371.
"Atas nama seluruh tim Boeing, kami menyampaikan simpati terdalam kami kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang telah kehilangan nyawa dalam dua kecelakaan tragis ini," kata Presiden, CEO, dan Ketua The Boeing Company Dennis Muilenburg.
"Kami mendukung langkah proaktif ini dan bersikap sangat hati-hati. Keselamatan adalah nilai inti di Boeing selama membangun pesawat terbang, dan akan selalu begitu," tambah dia.
Baca juga: AS Akhirnya Ikut Kandangkan Boeing 737 Max
Menurut Muilenburg, tidak ada prioritas yang lebih besar untuk perusahaan dan industri mereka. Pihaknya telah melakukan segala hal agar bisa memahami penyebab kecelakaan dengan para penyelidik, menyebarkan peningkatan keselamatan, dan memastikan hal ini tidak terjadi lagi.
Boeing membuat rekomendasi ini dan mendukung keputusan FAA.
FAA atau Administrasi Penerbangan Federal akhirnya melarang pesawat jenis Boeing 737 MAX terbang untuk sementara. Pelarangan ini terkait dengan jatuhnya pesawat Ethiophian Airlines yang menewaskan 157 orang.
Jenis pesawat yang jatuh tersebut sama dengan jenis pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Karawang, Indonesia, dan menewaskan 189 orang, yaitu Boeing 737 MAX 8.
"Keputusan ini diambil setelah FAA menerima data baru, bukan karena adanya tekanan dari berbagai pihak," kata pejabat FAA, Daniel Elwell, dikutip dariCNBC,Kamis 14 Maret 2019.
Keputusan FAA ini diapresiasi pemerintah Amerika Serikat yang baru saja menangguhkan izin operasional Boeing 737 MAX. Sebelumnya, sejumlah negara sudah mengeluarkan larangan terlebih dahulu seperti Tiongkok, India, Fiji, Kanada, dan Indonesia. (Medcom/OL-2)
Sistem Maneuvering Characteristics Augmentation adalah fitur keselamatan otomatis pada Boeing 737 MAX 8 yang dirancang untuk mencegah pesawat masuk ke dalam kondisi stall.
Boeing mengakui terdapat cacat pada simulator penerbangan 737 MAX yang digunakan untuk melatih pilot.
Keselamatan menjadi hal utama yang diperhatikan, sehingga Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok memerintahkan maskapai penerbangan domestik untuk menunda operasional Boeing 737 MAX 8
Saham Boeing yang merupakan komponen Dow, jatuh lebih dari 9,0% pada pembukaan dan berakhir turun 5,33% menjadi ditutup pada US$400,01 per saham.
Muilenburg mengatakan Boeing sepenuhnya mendukung penyelidikan kecelakaan dan memberikan bantuan teknis di bawah arahan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan otoritas Ethiopia.
Regulator mengatakan penangguhan akan berlaku mulai Selasa (12/3) pukul 14.00 waktu setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved