Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
DIREKTUR Direktur Eksekutif Badan PBB WFP (Workd Food Program) David Beasley menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya staf PBB asal Indonesia bersama enam staf lainnya.
Staf WFP asal Indonesia itu diidentifikasi bernama Harina Hafitz. Enam staf lainnya adalah Ekta Adhikari dari Nepal yang bertugas di Addis Ababa, Maria Pilar Buzzetti dari Italia, Virginia Chimenti dari Italia, Zhen-Zhen Huang dari Tiongkok, Michael Ryan dari Irlandia, dan Djordje Vdovic dari Serbia.
"Rekan-rekan yang terhormat. Hari ini tidak diragukan lagi adalah hari tersedih yang saya miliki sebagai Direktur Eksekutif Anda. Kita semua berduka bagi mereka yang meninggal pagi ini dalam tragedi Ethiopian Airlines," kata Beasley dalam keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Senin (11/3).
"Semua keluarga mereka telah dihubungi dan kami menawarkan dukungan dan konseling. Kami juga akan melakukan semua yang dimungkinkan secara manusiawi untuk membantu mereka," imbuhnya.
Baca juga: Kemenlu: WNI Korban Ethiopian Airlines Bekerja di WFP PBB
Beasley mengatakan pihaknya akan menyediakan penasihat di markas besar Roma dan di Addis Ababa untuk membantu rekan-rekan mereka yang sedang berkabung.
"Sekretaris Jenderal memanggil saya untuk menyatakan solidaritas dan dukungannya kepada keluarga WFP. Saya juga mendengar dari Wakil Sekretaris Jenderal Amina Mohammed, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore dan Komisaris Tinggi UNHCR Filippo Grandi. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka dan semua yang lain di seluruh dunia atas ungkapan belasungkawa mereka," ungkap Beasley.
"Kami juga berduka atas kehilangan rekan-rekan kami di badan-badan PBB lainnya yang juga meninggal hari ini. Kami meminta semua orang menjaga mereka yang kehilangan orang yang dicintai dalam pikiran dan doa mereka," pungkasnya. (OL-2)
MANTAN anggota Korps Marinir TNI Angkatan Laut, Satria Arta Kumbara, kembali menjadi sorotan setelah menyatakan keinginannya untuk pulang ke Indonesia.
Usai amnesti terhadap AP diberikan, WNI tersebut dideportasi ke luar Myanmar pada 19 Juli 2025 melalui Thailand sebelum tiba di tanah air.
DUA pekerja bangunan yang tewas saat dilakukan pembongkaran gedung di Jepang barat daya teridentifikasi sebagai pekerja magang asal Indonesia berusia 23 tahun dan pria Jepang berusia 41 tahun.
Kebijakan visa cascade itu tak sekadar mempermudah kunjungan WNI ke Uni Eropa, tapi juga melancarkan upaya untuk berinvestasi, belajar, dan berjejaring.
KEMENTERIAN Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan 12 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dan satu pendamping dari Iran telah tiba di Tanah Air.
Kemenlu tengah menangani kasus hukum yang menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AP, yang ditangkap oleh otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved