Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
DIREKTUR Direktur Eksekutif Badan PBB WFP (Workd Food Program) David Beasley menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya staf PBB asal Indonesia bersama enam staf lainnya.
Staf WFP asal Indonesia itu diidentifikasi bernama Harina Hafitz. Enam staf lainnya adalah Ekta Adhikari dari Nepal yang bertugas di Addis Ababa, Maria Pilar Buzzetti dari Italia, Virginia Chimenti dari Italia, Zhen-Zhen Huang dari Tiongkok, Michael Ryan dari Irlandia, dan Djordje Vdovic dari Serbia.
"Rekan-rekan yang terhormat. Hari ini tidak diragukan lagi adalah hari tersedih yang saya miliki sebagai Direktur Eksekutif Anda. Kita semua berduka bagi mereka yang meninggal pagi ini dalam tragedi Ethiopian Airlines," kata Beasley dalam keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Senin (11/3).
"Semua keluarga mereka telah dihubungi dan kami menawarkan dukungan dan konseling. Kami juga akan melakukan semua yang dimungkinkan secara manusiawi untuk membantu mereka," imbuhnya.
Baca juga: Kemenlu: WNI Korban Ethiopian Airlines Bekerja di WFP PBB
Beasley mengatakan pihaknya akan menyediakan penasihat di markas besar Roma dan di Addis Ababa untuk membantu rekan-rekan mereka yang sedang berkabung.
"Sekretaris Jenderal memanggil saya untuk menyatakan solidaritas dan dukungannya kepada keluarga WFP. Saya juga mendengar dari Wakil Sekretaris Jenderal Amina Mohammed, Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore dan Komisaris Tinggi UNHCR Filippo Grandi. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada mereka dan semua yang lain di seluruh dunia atas ungkapan belasungkawa mereka," ungkap Beasley.
"Kami juga berduka atas kehilangan rekan-rekan kami di badan-badan PBB lainnya yang juga meninggal hari ini. Kami meminta semua orang menjaga mereka yang kehilangan orang yang dicintai dalam pikiran dan doa mereka," pungkasnya. (OL-2)
SEORANG Warga Negara Indonesia (WNI) berinsial ATB, 33, tewas diduga tertembak wilayah Fatumea, Distrik Kobalima (Suai), Timor Leste pada Minggu (17/8).
KPK) mengungkapkan buronan kasus dugaan korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el), Paulus Tannos alias Thian Po Tjhin, mempunyai paspor Guinea-Bissau.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau WNI menghubungi hotline Konsuler KBRI Bangkok jika ada yang terdampak konflik Thailand-Kamboja.
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menegaskan bahwa mantan prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, telah kehilangan status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) secara otomatis.
Pemerintah untuk berhati-hati dalam memutuskan permohonan kewarganegaraan kembali dari Satria Kumbara, eks Marinir TNI AL yang menjadi tentara relawan Rusia.
PRESIDEN Presiden Prabowo Subianto menanggapi kabar yang menyebut Amerika Serikat (AS) bisa mengelola data pribadi warga negara Indonesia (WNI).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved