Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
AMERIKA Serikat dan Rusia menangguhkan perjanjian senjata nuklir, Sabtu (2/2).
Penangguhan ini sebuah langkah yang memicu kekhawatiran perlombaan senjata antara dua kekuatan nuklir terbesar di dunia itu.
Penarikan dari Intermediate-Range Nuclear Forces, atau INF, terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memberi Rusia waktu 60 hari untuk kembali mematuhi persyaratan pakta senjata nuklir. Pompeo menambahkan, proses itu dapat dibalik jika Rusia kembali mematuhi INF.
"Rusia belum mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk kembali ke kepatuhan selama 60 hari terakhir. Rusia masih melanggar kewajiban mereka untuk tidak memproduksi, memiliki, atau menguji terbang sistem rudal jelajah jarak menengah yang diluncurkan di darat dengan jangkauan antara 500 dan 5.500 kilometer," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.
Menurut Pompeo, AS berusaha keras untuk melestarikan perjanjian INF dan terlibat pembicaraan dengan para pejabat Rusia lebih dari 30 kali pertemuan dalam hampir enam tahun.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Moskow tidak melanggar perjanjian itu. Namun, dia mengatakan akan mulai mengembangkan rudal baru setelah penangguhan INF.
"Para mitra Amerika menyatakan bahwa mereka menunda partisipasi mereka dalam kesepakatan itu, kami juga menangguhkannya," kata Putin, Sabtu, dalam pertemuan dengan menteri luar negeri dan pertahanan yang disiarkan televisi.
Putin juga mengatakan dia tidak akan mengerahkan senjata ke Eropa dan wilayah lain kecuali AS melakukannya.
Perjanjian INF, yang ditandatangani pada 1987 oleh Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev, melarang pengembangan dan penyebaran rudal nuklir yang diluncurkan di darat dengan jangkauan 310 mil (sekitar 499 km) hingga 3.420 mil (5.504 km).
Perjanjian itu memaksa setiap negara untuk membongkar lebih dari 2.500 proyektil dan menyimpan rudal jelajah berujung nuklir di Benua Eropa selama tiga dekade.
Pada Oktober, Presiden AS Donald Trump mengatakan AS akan menarik diri dari pakta era Perang Dingin dan mengirim penasihat keamanan nasional John Bolton untuk menyampaikan keputusan itu ke Kremlin.
Rusia, kata Trump, melanggar perjanjian senjata dengan membangun dan menurunkan senjata terlarang selama bertahun-tahun.
NATO juga meminta Moskow agar segera kembali ke kepatuhan penuh yang dapat diverifikasi.
"Sekarang terserah Rusia untuk melestarikan perjanjian INF," kata para menlu NATO dalam sebuah pernyataan bersama. (Cnbc/Yan/X-4)
AMERIKA Serikat (AS) dilaporkan kembali menempatkan senjata nuklir di Inggris untuk pertama kali sejak hampir dua dekade terakhir.
IRAN menganggap senjata nuklir tidak manusiawi dan dilarang secara agama. Memiliki senjata nuklir dapat menempatkan Teheran dalam posisi yang lebih rapuh.
PARA pemimpin negara-negara anggota G7 menyerukan agar ketegangan di Timur Tengah segera diredakan. G7 menyatakan sikap bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
Militer India mengatakan serangan itu hanya menargetkan teroris dan kamp pelatihan teroris dua kelompok militan, namun Pakistan membantah halĀ itu.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengutuk serangan India, yang terjadi pada Rabu (7/5) dini hari waktu setempat, dan berjanji bahwa Pakistan akan merespons dengan tegas.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat.
PASUKAN Rusia perlahan terus menekan Ukraina di medan tempur, terutama di kawasan Donetsk. Sejumlah kota penting di wilayah itu kini berada dalam ancaman.
SEJUMLAH pemimpin Eropa berangkat ke Washington untuk menunjukkan dukungan politik kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelang pertemuannya dengan Donald Trump.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan pada Minggu (17/8) bahwa Kyiv tidak akan menyerahkan wilayah apa pun kepada Moskow.
SEJUMLAH tuntutan dalam proposal perdamaian Rusia dipandang akan menjadi ujian besar bagi kepemimpinan Ukraina.
RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved