Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEORANG pria tengah memainkan laptop duduk bersila di sebuah sofa. Sementara itu, di lantai terlihat sebuah robot pembersih lantai. Dari visual itu, iklan alat pembersih lantai otomatis di Malaysia tak masalah.
Namun, yang bikin gerah, iklan itu menampilkan tulisan 'Fire Your Indonesian Maid Now! (pecat pembantu rumah tangga Indonesia Anda sekarang). Tak tanggung-tanggung, kata 'Indonesian' dalam iklan tersebut digarisbawahi.
Iklan berbau rasial itu pertama kali disebar oleh Okina Fitriani dalam akun Facebook miliknya. Menurut Okina, iklan itu sangat mengejutkan dan melecehkan. Selanjutnya, kontan saja iklan itu memancing kemarahan pemerintah dan warga Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pun meradang. "Kita protes keras iklan tersebut!" tegas Retno di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, kemarin.
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Herman Prayitno menyesalkan iklan yang menghina tenaga kerja Indonesia itu. "Terlebih di tengah persiapan kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Malaysia pada 5-7 Februari 2015 yang bertujuan memperkukuh hubungan bilateral yang saling menguntungkan," ujarnya.
Jokowi dijadwalkan akan mengunjungi Malaysia, Brunei Darussalam, dan Filipina.
KBRI di Kuala Lumpur kemudian menugasi pengacara untuk menemui perusahaan pemasang iklan dan melakukan langkah-langkah hukum. KBRI juga melaporkan pemasangan iklan tersebut kepada Kepolisian Wilayah Selangor.
Setali tiga uang. Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri kecewa berat dengan iklan tersebut. "Saya sudah kirim pesan langsung kepada kolega saya, Dato Sri Richard Riot, menaker Malaysia, agar memberi perhatian terhadap masalah tersebut," jelasnya.
Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, juga bereaksi keras. Lewat akun Twitter pribadinya, Anis menulis, 'Iklan yang rasis dan merendahkan PRT migran Indonesia. Pak @jokowi_do2 pripun niki (bagaimana ini)?'.
Ini bukan kali pertama ada iklan yang menghina TKI Indonesia di Malaysia. Pada 2012, Migrant Care menemukan banyak iklan selebaran ditempel di ruang publik yang menawarkan jasa penyedia TKI. Iklan itu menyebut para pekerja asal Indonesia itu bisa dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga dengan harga murah. Lumrah kalau kita marah! (X-6)
"Karena Pulau Gag masuk dalam kategori pulau kecil, kegiatan penambangan bukan kegiatan yang diprioritaskan, serta dilarang sebagaimana Pasal 1 angka 3, Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 35 huruf K,"
Masyarakat lokal, petani hutan, komunitas ada yang menjaga jasa lingkungan seperti air, karbon, dan keanekaragaman hayat dapat menerima kompensasi secara sah dan terukur.
DI tengah tantangan ketahanan pangan nasional, masyarakat adat disebut telah membuktikan diri sebagai penjaga kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
WAKIL Ketua DPR RI Adies Kadir mengatakan warga lokal termasuk masyarakat adat akan dilibatkan dalam proses penambangan di bawah ketentuan UU Minerba yang baru disahkan
Erasmus Cahyadi menekankan bahwa pemerintahan yang baru tidak menunjukkan komitmen yang jelas terhadap masyarakat adat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved