Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
NAMA Atta Halilintar mungkin sudah amat familier di masyarakat Indonesia, terutama para generasi milenial yang akrab dengan berbagai platform media sosial kekinian.
Saat ditemui Media Indonesia pada acara pemberian Youtube Diamond Play Button pada Februari lalu, pemuda berusia 24 tahun tersebut menjelaskan bahwa yang melatarbelakanginya terjun ke dunia Youtube ialah keinginan awalnya sejak kecil yang ingin menjadi pedagang. "Awalnya memang dari kecil pengen jadi pedagang. Cuma dalam memasarkan dagangan itu aku punya problem bagaimana bisa berdagang tanpa modal dan aku melihat yang namanya media sosial," jelas Atta kepada Media Indonesia, Rabu (20/2).
Baginya, media sosial merupakan lapak perdagangan di masa depan sehingga dirinya benar-benar tekun dan serius bergelut di dunia media sosial. Dari sekian banyak pilihan media sosial, dirinya pun menjatuhkan pilihannya pada Youtube.
"Yang aku lihat dan prediksi kalau Youtube ini akan menjadi media sosial dengan engagement tertinggi dan fanatismenya lebih tinggi daripada media sosial yang lain. Dan kalau dilihat sekarang, hampir semua orang punya ponsel, punya media sosial, dari sana kita bisa melihat entah perdagangan, jual beli, promosi, atau apa pun ada di tangan kita sendiri, dan aku melihat Youtube ialah masa depan dunia. Itu alasan kenapa aku seriusin Youtube, dari sana aku dagang, promosikan barang-barangku sehingga sekarang bisa bermanfaat bagi orang banyak dan bisa buka lapangan kerja," tandas pemuda asal Dumai, Riau, tersebut.
Berbagai konten-konten yang dibuatnya sanggup merebut perhatian masyarakat dan mendapatkan banyak subscribers (pelanggan). Dirinya kemudian mendapat plakat Youtube Diamond Play Button dari Google, karena akun Youtube-nya pada Februari lalu telah tembus lebih dari 10 juta pelanggan, bahkan jika di-update sekarang, pelanggannya sekarang telah tembus 13 juta lebih.
"Aku masih tidak menyangka kemarin baru 10 juta lalu seminggu kemudian jadi 11 juta. Aku sendiri masih merasa kenapa kenaikannya cepat sekali," katanya.
Banyaknya jumlah pelanggan Youtube-nya membuat anak sulung dari pasangan Lenggogeni Faruk dan Halilintar Anofial Asmid tersebut justru semakin bersemangat dalam membuat konten baru di Youtube dan memancingnya untuk memiliki ide-ide yang kadang tidak memedulikan kesehatannya sendiri. Menurutnya, kiat-kiat dalam meraih jumlah pelanggan di Youtube salah satunya ialah sang content creator harus memiliki karakter dalam setiap konten yang ditampilkan.
"Kalau aku simpel, karena di Youtube yang aku lihat yang paling penting itu ialah karakter. Karakter dari seseorang itu harus kuat, karena sebagus apa pun videonya, kalau tidak jadi dirinya sendiri, dan kontennya itu tidak cocok dengan karakternya, akan kurang untuk menaikkan subscriber. Karena Youtube itu bukan TV, bukan film, bukan sinetron apalagi FTV, Youtube ini ialah tempat orang di mana karakter orang tersebut penting sekali untuk membuat konten, untuk berbicara di depan kamera," jelasnya.
Tidak hanya itu, baginya, intensitas upload konten sendiri juga penting karena tingkat keseringan meng-upload juga akan berpengaruh pada jumlah pelanggan.
"Upload setiap hari itu penting karena ibaratnya ketika orang lain enggak upload tapi kalau upload berarti kamu punya konten yang bisa menambahkan lagi subsciber. Tapi ada juga orang yang upload setiap hari view-nya semakin kecil dan ada juga yang upload setiap hari view-nya bertahan dan itu harus dipelajari juga karena dia tidak mempelajari benar-benar apa isi kontennya," kata pemilik brand fesyen AHHA tersebut.
Konten hiburan
Konten yang di-upload sendiri yang paling penting ialah mengandung unsur hiburan, karena menurutnya selama ini yang dicari para penonton Youtube ialah konten-konten yang dapat membuat terhibur. "Yang penting di Youtube itu para penontonnya ingin ketawa, ingin dapat hiburan, ingin dapat inspirasi juga. Jadi menurutku, 70% penonton Youtube di Indonesia itu pengen entertainment, jadi mereka pilih para Youtuber yang menurut mereka entertaining bagi mereka," katanya.
Untuk menghasilkan konten video yang menghibur tersebutlah, Atta mengaku bersama tim banyak mempercantik kontennya melalui proses editing dan sesering mungkin melakukan brainstorming bersama tim, bahkan dirinya menonton video yang dibuatnya berkali-kali untuk memastikan bahwa kontennya menghibur sesuai keinginan para penontonnya.
"Jadi sebelum upload aku bisa nonton berkali-kali sampai kadang revisinya banyak. Kita juga pelajari di Youtube algoritmenya, statistik penonton harus dipelajari, karena kalau mau gaet subscriber harus seperti itu," kata pemuda bernama asli Muhammad Attamimi Halilintar tersebut.
Meskipun berbagai konten yang dibuatnya terkesan selalu menyenangkan, Atta menjelaskan bahwa yang dilihat para penonton hanya sukanya saja, mereka tidak mengetahui duka yang terjadi di balik pembuatan konten tersebut.
"Kalau di Youtube, orang akan lihat sukanya. Walaupun kadang-kadang kesukaan kita itu dianggap negatif orang lain dan itu harus terima dan itu mungkin alasannya ada dua, entah orang cemburu, entah iri hati atau dengki, entah kitanya sendiri terlalu songong. Jadi suka dukanya itu orang tidak tahu di balik layar apa yang kita pikirkan, bagaimana mencari inspirasi sampai ke Youtube luar negeri, melihat trending apa yang sedang zaman, apa yang lagi bagus, apa yang sedang orang ingin tonton," kata Atta.
100 ribu karyawan
Untuk masalah pendapatan, Atta enggan memaparkannya secara gamblang. Dirinya hanya menjelaskan bahwa pendapatannya saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti membayar cicilan, menabung, hingga menggaji karyawannya.
"Pendapatan dari Youtube itu asalnya banyak ada dari adsense, dari sponsor, kadang juga buat jadi bahan promosi buat dagang. Kalau di aku sponsor tidak terlalu banyak, yang penting menurutku bagaimana memanfaatkan Youtube untuk daganganku dan semakin banyak buka toko semakin buka lapangan kerja, karena dari kecil cita-citaku ingin punya 100 ribu karyawan," ungkapnya.
Popularitas yang diraihnya tentu berdampak pada kehidupan pribadinya, terutama dalam hal privasi. Baginya saat ini dirinya sudah tidak memiliki privasi lagi. Namun, dia memaklumi karena hal tersebut merupakan konsekuensi yang harus diterimanya sebagai public figure.
"Karena kita sudah milik publik, kadang-kadang yang kita lakukan itu langsung dikomentari, langsung di-judge baik atau buruk, tapi dibawa fun aja. Tapi kalau masalah privasi aku merasakan susah untuk mendapatkannya sekarang, dulu mungkin kita melihat jadi public figure seru tapi ternyata bebannya berat juga, ya nikmatin saja," katanya.
Sebagai bentuk rasa syukur atas kesuksesan yang diraihnya, Atta mengaku bercita-cita untuk membangun masjid. Dirinya sudah mengecek tanah untuk rencana tersebut. Adapun masjid yang dibangunnya nanti ialah masjid yang milenial sehingga dapat menarik banyak generasi muda untuk semakin rajin datang ke masjid.
"Agar anak muda senang beribadah, bangga datang ke masjid, kalau bisa Instagaramable juga sehingga menghilangkan kesan masjid yang kuno, kuper, jadi seperti di luar negeri di mana masjid-masjidnya bisa membuat senang beribadah. Bukan mal-mal saja yang wow atau kafe-kafe yang wow, tapi masjid juga harus bisa anak muda banget," katanya. (M-4)
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Pendidikan berkelas dunia berfokus pada pengembangan Digital Technopreneur untuk talenta muda yang mampu memadukan teknologi dan jiwa kewirausahaan.
Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, ekonomi digital dan data center menjadi salah satu sektor industri prioritas yang berpotensi besar terhadap investasi.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google Indonesia, sektor ini diproyeksikan menjadi tulang punggung ekonomi digital Tanah Air dengan nilai mencapai US$65 miliar
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengambil langkah strategis dalam pengembangan ekosistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia.
LOS adalah sistem yang dirancang khusus untuk mendukung pemrosesan aplikasi kredit, mulai dari input data calon debitur, verifikasi, analisis kredit, hingga pencairan dana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved