Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Gempa M 6,0 Guncang Poso di Hari Kemerdekaan Indonesia, Puluhan Warga Luka

Despian Nurhidayat
17/8/2025 10:41
Gempa M 6,0 Guncang Poso di Hari Kemerdekaan Indonesia, Puluhan Warga Luka
Gempa di Kabupaten Poso di Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80.(Dok. BMKG)

GEMPA bumi bermagnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB, tepat saat masyarakat tengah bersiap memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80. Pusat gempa berada di darat dengan kedalaman 10 kilometer, sekitar 18 kilometer barat laut Poso. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Guncangan kuat berlangsung sekitar 15 detik dan dirasakan jelas di sejumlah wilayah Kecamatan Poso Pesisir, termasuk Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, dan Lape. Warga panik berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Poso melaporkan sedikitnya 29 orang mengalami luka-luka. Dari jumlah tersebut, 13 orang dirawat di RSUD Poso dengan dua korban kritis, sementara enam lainnya ditangani di Puskesmas Tokorondo. Selain korban jiwa, satu unit gereja di Desa Masani dilaporkan rusak. Hingga kini, pendataan jumlah pengungsi masih terus dilakukan.

Guncangan gempa juga terasa di Kabupaten Sigi selama tujuh detik. Meski warga sempat keluar rumah, hingga berita ini diturunkan belum ada laporan kerusakan bangunan maupun korban luka di wilayah tersebut.

Penanganan darurat terus dilakukan BPBD Poso bersama aparat desa dan kecamatan. Kebutuhan mendesak yang dilaporkan meliputi tenda serta obat-obatan bagi warga terdampak. Kepala BNPB, Suharyanto, menegaskan pihaknya sudah menginstruksikan jajaran untuk segera bergerak cepat ke lokasi gempa di Hari Kemerdekaan Indonesia ini. “Analisa betul kondisi di sana. Kita segera masuk ke lokasi,” ujarnya.

BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Informasi perkembangan situasi diminta hanya diikuti dari kanal resmi BNPB, BMKG, dan BPBD agar masyarakat tidak terpengaruh kabar yang tidak terverifikasi.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya