Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
INSTITUT Pariwisata Trisakti meresmikan sebuah kantin sekaligus teaching factory (TEFA) yang menjadi bagian dari pembelajaran berbasis industri di lingkungan kampus, bernama Pesona Cafe.
Dekan Fakultas Vokasi Institut Pariwisata Trisakti, Amrullah menyampaikan bahwa Pesona Cafe hadir sebagai wujud nyata dari integrasi antara pengetahuan dan praktik industri yang diterapkan oleh mahasiswa.
Dengan mengusung konsep teaching factory, cafe ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga sarana pelatihan kewirausahaan serta pengembangan produk yang dapat dinikmati langsung oleh masyarakat.
"Kegiatan hari ini merupakan bagian dari teaching factory. Ini merupakan bukti nyata bahwa proses pembelajaran di Institut Pariwisata Trisakti betul-betul menekankan pada penguasaan ilmu pengetahuan sekaligus ditunjukkan dalam bentuk praktik dan hasil-hasil nyata," kata Amrullah dalam peresmian Pesona Cafe di Institut Pariwisata Trisakti, Jakarta Selatan, Rabu (6/8).
Ia mengatakan, Pesona Cafe dirancang sebagai laboratorium kewirausahaan, di mana mahasiswa dilibatkan secara aktif dalam seluruh proses operasional, mulai dari pengolahan produk, penetapan harga, hingga pelayanan kepada pelanggan.
"Teaching factory ini merupakan media berlatihnya mahasiswa untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan, sehingga secara langsung maupun tidak langsung juga menghasilkan pendapatan dari proses pembelajaran," ujarnya.
Cafe ini akan melayani pengunjung setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 23.00 WIB. Tak hanya terbuka bagi sivitas akademika, mahasiswa, dosen, dan karyawan, Pesona Cafe juga terbuka untuk masyarakat umum.
"Ini membuktikan bahwa kami tidak eksklusif. Kami menunjukkan bahwa produk-produk mahasiswa bisa diterima dan memenuhi harapan masyarakat," ucapnya.
Lebih lanjut, peresmian kali ini dihadiri oleh perwakilan dari 8 industri mitra, dari total 20 industri yang telah bekerja sama dengan kampus. Kolaborasi ini tak hanya sebatas pada penyediaan bahan baku, tetapi juga pelatihan aktif dari pihak industri kepada mahasiswa.
Ia menambahkan, konsep mutualisme menjadi kunci dari kemitraan ini, industri menyuplai bahan dan pelatihan, sementara kampus memberikan ruang untuk praktik, promosi, dan pengembangan produk.
"Kerja sama dengan industri ini menunjukkan bahwa kita bisa berkembang dengan kolaborasi. Mahasiswa jadi tahu secara langsung dunia industri, dan industri juga terbantu dengan adanya promosi produk mereka melalui kampus," jelasnya.
Selain sebagai tempat praktik mahasiswa, Pesona Cafe juga diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Mulai dari menjadi ruang publik untuk berkumpul, tempat pelatihan UMKM, hingga wahana pengabdian masyarakat.
"Pesona Cafe ini menjadi miniatur pengembangan masyarakat sekitar kampus. Ini adalah bukti bahwa lembaga pendidikan tinggi juga harus menularkan manfaatnya kepada masyarakat," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Pengelolaan Perhotelan, Robiatul Adawiyah menjelaskan bahwa kafe ini akan menjadi wadah praktik nyata bagi mahasiswa dalam mengimplementasikan ilmu yang mereka pelajari di kelas.
Nantinya, seluruh operasional kafe akan dikelola oleh mahasiswa. Para dosen pun juga akan berperan sebagai pengawas, agar proses pembelajaran tetap berjalan dengan baik namun tetap memberikan ruang eksplorasi bagi mahasiswa.
"Semua mahasiswa yang mengorganisasi, dosen sifatnya memantau. Jadi quality control-nya itu ada di dosen. Memang kita buat mahasiswa itu supaya dia lebih berkembang dari sisi kemampuannya, sehingga ke industri itu mereka sudah siap kerja," kata Robiatul.
Ia berharap, Pesona Cafe ini bisa memberikan peningkatan hard skills dan soft skills mahasiswa. Melalui kegiatan operasional seperti melayani tamu dan mengelola kafe, mahasiswa dibekali keterampilan nyata yang dibutuhkan di dunia kerja.
"Harapannya yang pertama, kami tentunya ingin secara hard skills mereka meningkat, jadi kompetensi hard skills mereka meningkat. Dan juga soft skills mereka yang jauh lebih baik, sehingga mereka lebih tahan banting ketika mereka di dunia industri, dunia nyata," ujarnya. (H-2)
Sekolah tersebut menerapkan pembelajaran teaching factory pada bidang fabrikasi logam yakni siswa dan guru dari berbagai kompetensi keahlian dilibatkan dalam kegiatan praktik.
GUBERNUR Jateng Ganjar Pranowo mengajak pihak SMK untuk menggencarkan metode pembelajaran teaching factory untuk menyiapkan tenaga kerja berkualitas.
INSTITUT Pariwisata Trisakti menggelar 2nd Grand Rendezvous, Sabtu (19/7), sebagai rangkaian acara Dies Natalis ke-56.
INSTITUT Pariwisata (IP) Trisakti menunjukkan bahwa program internasional mereka khususnya perhotelan dan tourism dapat menjadi langkah yang tepat untuk dipilih oleh calon mahasiswa.
Institut Pariwisata Trisakti gelar “Cultural Day: International Students' Gathering” ajang perpisahan mahasiswa internasional penerima Beasiswa Darmasiswa 2024/2025.
Program ini berlaku untuk seluruh karyawan Archipelago di Indonesia, dengan pilihan pembelajaran daring maupun luring di Institut Pariwisata Trisakti di program studi Pariwisata.
Acara ini Bertujuan untuk mempererat persaudaraan, saling memaafkan, serta meningkatkan kebersamaan dalam lingkungan Institut Pariwisata Trisakti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved