Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pembelajaran Teaching Factory Tingkatkan Kualitas SMK

Media Indonesia
26/6/2025 20:45
Pembelajaran Teaching Factory Tingkatkan Kualitas SMK
Ilustrasi(Dok SMK NU Ma'arif Kudus)

PENINGKATAN kualitas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terus mengalami kemajuan seiring meningkatnya kebutuhan dunia industri. Salah satu indikator kualitas ini lewat penerapan sistem pembelajaran teaching factory seperti di SMK NU Ma'arif Kudus, Jawa Tengah.

Sekolah tersebut menerapkan pembelajaran teaching factory pada bidang fabrikasi logam yakni siswa dan guru dari berbagai kompetensi keahlian dilibatkan dalam kegiatan praktik di sekolah agar dapat menyelesaikan pekerjaan nyata dari industri.

Ini tidak lepas dari inisiatif SMBC Indonesia dan Djarum Foundation sejak 2019 melalui program Daya. Inisiatif ini bertujuan memperkuat kompetensi guru dan infrastruktur pendukung berstandar internasional. "Meski baru berjalan kurang dari 6 tahun, teaching factory ini mampu menghasilkan 425 lulusan kompeten bidang fabrikasi logam tiap tahun dengan tingkat keterserapan tenaga kerja di atas 85%," kata Direktur Utama SMBC Indonesia Henoch Munandar.

Ia mengatakan melalui pembelajaran teaching factory, siswa mendapatkan kesempatan dan pengalaman berharga mengasah hardskill dan softskill untuk menyelesaikan pekerjaan nyata dari industri yang diterima pasar. Selain itu, beragam produk yang mereka hasilkan dicatat sebagai bagian dari portofolio siswa yang bermanfaat dalam pengembangan karier mereka setelah lulus dari sekolah kejuruan.

Henoch mengatakan pembelajaran teaching factory tersebut tidak hanya bermanfaat bagi peningkatan kualitas siswa SMK tapi juga bagi sekolah, salah satunya sebagai tambahan pendapatan dari hasil penjualan produk yang mencapai Rp7 miliar setiap tahun.

Pendapatan ini digunakan untuk menunjang keberlangsungan operasional sekolah, meningkatkan kesejahteraan guru, bahkan memberikan beasiswa bagi siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran ini.

"Namun, agar mampu mewujudkan teaching factory yang unggul, diperlukan hubungan eksternal dan industri. Hal ini dilakukan untuk penyelarasan kurikulum, peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah, serta pemenuhan sarana prasarana yang sesuai dengan standar industri. Adanya hubungan dengan industri juga diperlukan dalam membuka akses pemasaran produk hingga pemasaran lulusan SMK," terangnya.

Menurut Henoch, penciptaan dampak positif bukanlah hal yang asing bagi program Daya dari SMBC Indonesia. Sebagai program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur serta mampu memberikan perubahan signifikan bagi jutaan orang, Daya konsisten menjalankan pemberdayaan sosial dan lingkungan berkelanjutan sejak 2011 dengan berfokus pada empat pilar.

"Keempat pilar utama ini, yaitu pengembangan kapasitas diri, literasi keuangan, peningkatan kapasitas usaha, dan kehidupan berkelanjutan."

Ia mengatakan selama Januari hingga Mei 2025, program Daya menjangkau lebih dari 4,4 juta penerima manfaat melalui 3.856 kegiatan. “Sebagai manifestasi visi SMBC Indonesia untuk memberikan perubahan lebih bermakna melalui Daya, kami senantiasa menggandeng mitra dengan visi sama, seperti kolaborasi dengan Djarum Foundation."

"Kami percaya dukungan konkret terhadap pengembangan generasi muda, salah satunya melalui peningkatan kapasitas melalui pendidikan vokasi berperan penting dalam penciptaan social value yang berkelanjutan dan bermakna bagi siswa, keluarga, dan masyarakat sekitar,” ujar Henoch.

Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi Serad menambahakan keberhasilan teaching factory membuat Djarum Foundation dan SMBC Indonesia menambah kapasitas teaching factory yakni fasilitas powder coating di SMK NU Ma'arif Kudus.

“Dengan fasilitas powder coating ini, SMK NU Ma'arif Kudus diharapkan dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan pendapatan lulusan di bidang fabrikasi logam dalam dan luar negeri. Ini juga bukti nyata keterlibatan dan sinergi antara korporasi dengan dunia industri dalam upaya meningkatkan kualitas SMK di Indonesia," kata Primadi. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya