Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Lipatan Daun Telinga disebut Prediksi Serangan Jantung

M Iqbal Al Machmudi
02/8/2025 11:57
Lipatan Daun Telinga disebut Prediksi Serangan Jantung
Ilustrasi(Dok AARP)

LIPATAN pada daun telinga berbentuk garis atau berkerut disebut memiliki terkait dengan serangan jantung. Kaitan lipatan daun telinga pada tanda-tanda serangan jantung bisa saja terjadi, tetapi tidak pada semua orang.

Dikutip dari Times Entertainment, lipatan daun telinga yang dikenal diagonal ear lobe crease (DELC), atau yang disebut tanda Frank. Dinamai tanda Frank berdasarkan Dr. Sander T. Frank, yang pertama kali mengamati lipatan ini pada 20 pasien berusia di bawah 60 tahun dengan nyeri dada dan terbukti mengalami penyumbatan arteri koroner.

Dr. Frank menunjukkan hubungan antara lipatan daun telinga dan penyakit jantung. Ia menjelaskannya dalam sebuah makalah yang diterbitkan di New England Journal of Medicine pada tahun 1973. 

Setelah identifikasinya pada pasien dengan penyakit arteri koroner, beberapa penelitian besar telah mendokumentasikan adanya lipatan di cuping telinga pada pasien dengan penyakit arteri koroner, penyakit pembuluh darah perifer, serta penyakit serebrovaskular.

Sebuah studi tahun 2017 meneliti hubungan antara tanda Frank sebagai prediktor kejadian vaskular serebral. Para peneliti mengamati 241 orang yang dirawat di rumah sakit karena stroke akut. Di antara mereka, hampir 8 dari 10 (190 pasien) menunjukkan tanda Frank. Pada 153 pasien yang mengalami serangan iskemik transien (TIA), 73% menunjukkan tanda tersebut. 88 pasien mengalami stroke penuh (kecelakaan serebrovaskular), dan 89% menunjukkan tanda tersebut.

Pakar terkemuka dalam pengobatan alami, Dr. Michael Murray, menjelaskan kaitan tersebut dalam sebuah video yang dibagikan di Instagram. 

"Jika memiliki lipatan daun telinga diagonal, Anda akan memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung atau stroke. Lebih dari 40 penelitian telah menunjukkan hubungan ini. Hal ini tidak selalu benar, tetapi dalam kebanyakan kasus, memang benar,” kata Dr. Murray.

Alasannya adalah karena daun telinga merupakan sumber pembuluh darah yang kaya. Pembuluh darah ini, jika tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang baik, akan kolaps, dan itulah yang membentuk kerutan tersebut

"Jadi, ada alasan fisiologis dan anatomis mengapa lipatan daun telinga itu terbentuk. Anda tentu tidak menginginkan lipatan itu. Hal itu berkaitan dengan peningkatan risiko serangan jantung atau stroke," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya