Ekosistem Pendidikan Tinggi Harus Didorong agar Lebih Inklusif

Putri Rosmalia Octaviyani
05/7/2025 13:22
Ekosistem Pendidikan Tinggi Harus Didorong agar Lebih Inklusif
Forum akademik bertajuk Empowering Youth, Advancing Civilization: China-Indonesia Cooperation in Education.(Dok. UTB)

EKOSISTEM pendidikan tinggi perlu didorong agar lebih inklusif dalam berbagai aspek. Hal itu harus diwujudkan demi menciptakan perguruan tinggi yang inovatif dan berdaya saing di tingkat global.

Rektor Universitas Teknologi Bandung (UTB), Muchammad Naseer, mengatakan upaya menghadirkan ekosistem pendidikan tinggi yang inklusif dan berdaya saing salah satunya bisa dilakukan lewat kolaborasi dengan berbagai pihak. Salah satunya dengan perguruan tinggi lintas negara.

Kolaborasi lintas negara itu bisa menghadirkan keragaman ilmu, budaya, hingga memperkaya inovasi yang bisa dihasilkan. "Kolaborasi antarinstitusi, antarbangsa, dan antarbudaya harus dilakukan demi membangun masa  depan pendidikan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan," kata Naseer di forum akademik bertajuk Empowering Youth, Advancing  Civilization: China-Indonesia Cooperation in Education, melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, (5/7).

Naseer, menekankan bahwa pendidikan tinggi hari ini tidak lagi bisa berjalan sendiri- sendiri. Menurutnya, kolaborasi internasional adalah kebutuhan zaman, dan menjadi bagian  dari tanggung jawab institusi untuk menyiapkan generasi muda yang tangguh, kolaboratif, dan  berdaya saing global.

Ia menekankan bahwa kerja sama pendidikan adalah cara terbaik  untuk melanjutkan semangat itu ke masa depan, melalui pertukaran ilmu, budaya, dan nilai-nilai peradaban.

Kegiatan yang berlangsung di Aula  UTB ini dihadiri oleh Presiden Shandong Vocational and Technical University of International Studies (SWUT), Du Lin, yang datang langsung dari Rizhao, Tiongkok, bersama Wakil  Presiden dan tenaga pengajar di institusinya. Kedatangan delegasi SWUT disambut hangat oleh Rektor UTB beserta jajaran pimpinan  universitas, sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama internasional di bidang  pendidikan tinggi antara Indonesia dan Tiongkok.

Di kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU UTB dan SWUT untuk Mewujudkan Kolaborasi Pendidikan Global yang Inklusif.

Du Lin mengatakan, ia mendorong agar para akademisi dari UTB dan SWUT dapat saling bertukar, saling belajar, dan bersama-sama menciptakan serta mengembangkan program-program baru. Menurutnya, inilah esensi dari kemitraan sejati: tumbuh bersama dan saling menguatkan.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya