Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MAKANAN pedas adalah jenis makanan yang mengandung rasa panas atau menyengat di lidah, biasanya berasal dari bahan seperti cabai, merica, lada hitam, jahe, wasabi, atau rempah pedas lainnya.
Sensasi pedas ini disebabkan oleh zat aktif seperti capsaicin yang merangsang reseptor panas di mulut dan kulit.
Kandungan capsaicin pada cabai dapat meningkatkan asam lambung dan mengiritasi lapisan lambung, sehingga memicu nyeri perut, maag kambuh, mual hingga muntah.
Makanan pedas dapat mempercepat gerakan usus dan mengiritasi saluran cerna, menyebabkan diare, perut mulas, sering buang air besar.
Sering makan pedas bisa menyebabkan buang air besar tidak lancar atau terlalu sering, yang meningkatkan risiko pembengkakan pembuluh darah di anus, rasa panas atau nyeri saat BAB.
Dalam jangka panjang, konsumsi makanan pedas berlebihan bisa menyebabkan radang lambung, luka di dinding lambung.
Cabai bisa melemahkan katup antara lambung dan kerongkongan, sehingga asam lambung naik ke atas dan menyebabkan sensasi panas di dada, mual dan rasa pahit di mulut.
Makanan pedas dapat memicu refleks batuk, menyebabkan tenggorokan gatal, menimbulkan produksi lendir berlebih pada beberapa orang yang sensitif.
Capsaicin memberi sensasi panas yang menstimulasi otak melepaskan hormon senang, yang bisa membuat seseorang ketagihan rasa pedas, meski tidak baik untuk tubuh jika berlebihan.
Pada sebagian orang, makanan pedas bisa memicu wajah memerah atau berkeringat berlebih, jerawat, peradangan kulit, terutama jika sistem pencernaan terganggu.
Tetapi, jika suka makan pedas baiknya konsumsi dalam batas wajar, kombinasikan dengan makanan berserat atau susu untuk menetralkan efek pedas, serta hindari saat perut kosong. (Z-4)
Makanan pedas memang nikmat, tetapi terlalu sering mengonsumsinya bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Sensasi pedas ini biasanya berasal dari senyawa capsaicin atau piperine, yang dapat menimbulkan sensasi panas dan terbakar di lidah serta sistem pencernaan.
Makan makanan pedas memang nikmat dan bisa meningkatkan selera makan, tetapi konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
Ketika kamu mengonsumsi makanan pedas, maka darah dalam tubuh akan mengalir lebih cepat dari biasanya. Sehingga, racun-racun yang berada dalam tubuh dapat dikeluarkan melalui keringat.
Makan pedas saat perut kosong dapat memberikan beberapa dampak negatif pada tubuh, terutama bagi orang yang tidak terbiasa mengonsumsi makanan pedas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved